Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Hanya Pejuang yang Hidup Abadi

18 September 2011   14:28 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:51 438 3
Saudaraku, setiap Ramadhan kita berpuasa, lalu menikmati Idul Fitri di bulan berikutnya. Entah mengapa sekali setahun kita merayakan kemenangan yang mengherankan itu, padahal tak terasa pergulatannya, juga tak terbersit kebanggaannya. Jauh di dalam hati kita tahu, bahwa kemenangan itu haruslah suatu peristiwa luar-biasa yang akan mengubah hidup kita selamanya. Bahkan dalam samar itu ada sepercik keyakinan, bahwa puasa yang berakhir dengan kemenangan sejati, pasti akan menyelamatkan kita dari perasaan menua, meletih dan pesimistik, hingga akhir nanti. Saudaraku, setelah puluhan kali berpuasa, tak mungkin lagi kita melihat ritual menahan lapar dan haus sepanjang siang itu sebagai ...perjuangan. Bahkan setelah sekian kali menjalani kebersamaan dan aksi kepedulian, kita dapati bahwa prestasi terbesar kita ternyata hanyalah menciptakan antrian para peminta-minta, perengek dan pemimpi yang semakin panjang, bukannya barisan para ...pejuang. Barangkali sudah saatnya bagi kita untuk kembali melirik sebuah gambaran fitri tentang kehidupan alami. Di atas panggung peragaan Kosmos itu, setiap saat selalu ada pertunjukan yang mengisahkan para pejuang dan perjuangannya. Kisah tersebut secara bergilir diperankan oleh berbagai satwa liar. Ini hanyalah satu di antaranya:

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun