seperti Hawa menyebarkan tuba duka segala jadi gamang segala jadi usang menyeret langkah menembus terowongan luka.
seperti Kain menikam darah ke bumi daun daun pun layu detik detik pun kuyu hari hari tinggal merajut api tidur kehilangan mimpi.
entah kapan langkah mengubah kembara. jauh semakin jauh lupa akan jalan pulang. dan doa tak menuntun mentari tetap jaga malah membuat bayangan makin panjang.
awan terus berarak menguak terik. panas memanggang harap paling ranum. maka mari merenda kepompong sendiri dengan hati. mari menjadi Yunus mendekam di anyir perut ikan mari menjadi Yusuf meringkuk di kedalaman sumur.
baca! di dinding kepompong itulah risalah kita tercatat segeralah dieja sebelum perjalanan penghabisan atau kau cuma seonggok belulang di jalan buntu. Tak sesiapa memberimu air prawitasari pelepas dahaga abadi.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Akun Terverifikasi
Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.