Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Dekonstruksi Sosial Ala @Sudjiwotedjo

20 September 2010   06:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:06 1562 0
Sudah dua minggu terkahir ini, hari-hari saya menjadi lebih berwarna. Hal ini dikarenakan twit-twit cerdas yang sekenanya dari username @sudjiwotedjo. Budayawan dan sekaligus aktor serba bisa ini, sejak pertama ngetwit, langsung menjungkirbalikan logika di ranah twitter yang ramai bersahutan mengenai isu-isu nasional faktual.

Jika para pengguna lain, terutama para politisi, jurnalis, dan aktivis sosial saling adu argumen tentang permasalahan yang ramai di publik, maka @sudjiwotedjo cenderung melemparkannya ke dalam ranah guyon yang kadang sarkastis, tanpa kehilangan momen kritis terhadap obyek permasalahan.

Jika menengok latar belakangnya sebagai jebolan ITB, dan pernah juga menjadi jurnalis di Kompas..., maka patut kita curigai bahwa Sudjiwotedjo ini mempunyai kecerdasan di atas rata-rata. Bahwa kemudian dia akhirnya memilih DO dari ITB dan itu yang membuat Ibunya pingsan, tentu bisa saja dikarenakan gaya seenaknya dia tidak bisa diakomodasi oleh ITB yang mayoritas dihuni mahasiswa-mahasiswa waras.

Salah satu penekanan Sudjiwotedjo dalam twit-twitnya adalah pentingnya menghilangkan sikap munafik, jika bangsa ini benar-benar ingin keluar dari keterpurukan.Bagi Mas Tedjo  operasionalisi menghilangkan munafik ini, diantaranya adalah dengan mengurangi eufimisme dalam berbahasa. Meskipun ide ini terlalu radikal, tetapi dalam twit-twit  itu jika kita bisa mencerna kita akan menemukan banyak pintu untuk introspeksi,  terutama buat para elit politik dan penguasa.

ini adalah beberapa contoh twit @sudjiwotedjo yang lugas, segar, dan orisinil serta tidak munafik

#jancuk, dibilang mobil mentri milik rakyat tp klo di jalan mentri papasan rakyat mau nglahirin ud bukaan 8 apa mobilnya bs dipake?

#jancuk,nikotin bahaya,tp korupsi jg bhya,di baju pjabat jg dijahit beds "awas korupsi sm bahayanya ma kanker,impotensi,srangan jantung.."

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun