Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Sistem Telah Bekerja, Hasilnya Mana ??

17 September 2010   01:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:11 87 0
Frase yang paling sering diucapkan SBY dalam setiap menanggapi musibah, guncangan ekonomi, hingga serangan politik adalah mengatakan " sistem telah bekerja'.

Dengan mengucapkan frase ini, SBY selain memberi jaminan kepada siapapun atas kejadian yang berlangsung telah ditangani secara cepat, juga mencoba menutup semua ruang bagi munculnya kritik apalagi serangan.

Dalam sebuah organisasi modern, maka sistem dan organisasi harus lebih kuat dibandingkan figur. Tetapi kekuatan sebuah sistem harus dibangun oleh pemimpin yang tidak saja bervisi tetapi juga harus berani. Di dalam sepakbola misalnya, maka gaya bermain kolektif ala German ataupun Total Football ala Belanda dihasilkan oleh pelatih yang mempunyai visi yang jelas. Rinus Mitchell, dengan visi penyerangan yang kolektif memilih pemain-pemain hebat untuk kemudian menjadi operator visi total football.

SBY, yang cenderung formalis akademis juga mendewakan sistem, sayangnya SBY tidak berani memilih pemain yang tepat untuk setiap posisi. Dia tidak berani membentuk zakken kabinet. Hasilnya, klaim sistem telah bekerja itu hanya sebatas telah bekerja, hasilnya bukan menjadi concern presiden kita.

Sistem yang baik, harus diimplementasikan diantaranya melalui pemilihan pemain yang baik. Kalau SBY selalu gembar-gembor sistem telah bekerja,  sementara kejadian-kejadian besar baik penanganan TKI yang tidak jelas,kebijakan energi nasional yang semrawut, hingga diplomasi luar negeri yang lemah, maka kita tentu harus menanyakan apa yang dimaksud SBY sistem telah bekerja ??

Sistem atau skema permainan telah bekerja ? lalu kenapa negara seakan absen dalam kejadian-kejadian yang menyangkut hajat hidup orang banyak, semisal penyerangan jamaah HKBP di Bekasi, hingga ruwetnya lalu lintas Jakarta ?

Apakah klaim sistem telah bekerja itu cukup, tak peduli apapun hasilnya ? Sistem dikatakan telah bekerja tentu tidak boleh dilepaskan dari pencapaian parameter yang dirasakan rakyat, bukan sekedar raport-raportan ala UKP4.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun