Suatu kondisi yang sangat miris dan memprihatinkan di zaman modernisasi yang ditandai dengan munculnya berbagai tehnologi canggih ke permukaan adalah kurangnya sikap saling menghargai yang terjadi di lingkungan pendidikan. Tehnologi canggih seperti Smart Phone yang menyediakan berbagai gadzet-gadzet yang menggiurkan mampu menggoda para siswa dan mahasiswa di perguruan tinggi untuk menggunakannya. Penggunaannya di luar jam belajar bukanlah suatu persoalan, namun sekarang akibat ketagihan menggunakan aplikasi-aplikasi jejaring sosial seperti Black Berry Messanger (BBM), Facebook, Twitter, Path dan lain sebagainya telah membius generasi kita untuk terlarut dalam lembah kelalaian. Di saat Guru dan Dosen memberikan kuliah (transfer of knowledge) hanya sebagian kecil yang memperhatikannya. Sikap saling menghargai seorang guru memang mulai memudar. Padahal guru merupakan sosok yang bersahaja yang memberikan pencerahan bagi generasi muda agar mampu membuka jendela dunia. Guru adalah orang yang membuka mata dan hati agar siswa dan mahasiswanya dapat berguna bagi Negara dan bangsa yang bermartabat serta mampu berkompetitif dengan bangsa-bangsa lain di dunia.