Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Intip Buku, Bete, Luar Biasa dan Meninggalkan Tanya

28 April 2012   14:29 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:00 185 0

Apaan sih Intip Buku?

Omjay mengatakan kalau Intip Buku itu merupakan sebuah acara diskusi yang dikemas secara santai tapi serius yang membicarakan suka duka kompasianer dalam menulis dan menerbitkan buku, sehingga audience kegiatan ini dapat termotivasi untuk melakukan hal serupa (Lebih lanjut baca disini).

Mengapa Saya Bete’

Gimana ngga’ bete’, saya antri lamaaaaaa banget di Halte Busway Harmony, terus sampai di Gedung BI, jalan mutar jauh banget, so, sampai di acara keringetan dech, untung AC ruangan tempat eventnya bagus. Selanjutnya yang membuat saya lebih bete’ lagi, dua kali saya acungkan tangan untuk bertanya, eh…. Ngga’ pernah dilirik oleh moderator, gimana ngga’ bete’ coba, terus sampai acara selesai, tidak ada satupun doorprize yang bisa saya peroleh, nasib-nasib, hehehe…….

Mengapa Luar Biasa?

Sesungguhnya acara Intip Buku adalah event yang luar biasa dan harus dilakukan di daerah lain, agar semakin banyak orang yang termotivasi untuk menulis dan tidak hanya menulis tetapi sampai kepada tahap menerbitkan tulisan-tulisannya dalam sebuah buku.

Bagaimana event ini tidak luar biasa, moderatornya saja daeng Amril taufiq Gobel (sesi pertama) dan Mas Agus Hermawan (sesi pertama), terus pembicara-pembicaranya, Mas Pepih Nugraha, salah seorang Editor Senior di Kompas.com, Mas Imam FR Kusumaningati, dengan bukunya Jadi jurnalis itu gampang!!, serta Mas Taufik Efendi, Seorang Tuna Netra dan dosen UNJ dengan segudang pengalaman menulis dan beasiswa luar negeri.

Selanjutnya sesi kedua dilanjutkan dengan pemateri Mas Johan Wahyudi, seorang guru sekaligus penulis buku-buku teks pelajaran yang telah sukses menulis puluhan buku dan jauh-jauh dari Sragen datang berbagi dengan audience, Mas Iskandar Zulkarnain, Alumni Pesantren yang sukses di Kompas.com sekaligus Admin Kompasiana.com dan yang terakhir tentu saja penggagas event, Mas Wijaya Kusumah atau biasa dipanggil Omjay yang memiliki segudang pengalaman menulis buku. Ditambah ulasan singkat dari bapak Prayitno Ramelan, seorang tokoh nasional yang punya hobby menulis.

Apa yang saya peroleh?

Saya sangat beruntung bisa menjadi salah satu bagian dari event Intip Buku, tentu saja atas kemurahan hati Omjay memberi saya tiket 1 hari sebelum acara dimulai. Banyak pelajaran yang saya peroleh dari event ini, antara lain adalah : Inti dari aktivitas menulis itu sesugguhnya adalah semangat untuk berbagi, berbagi apa saja, berbagi peristiwa yang kita alami disekitar kita. Sehingga muncullah istilah Citizen Journalism, meskipun Mas Pepih dan Mas Iskandar lebih memilih menggunakan istilah Repostase warga, karena berbagai macam alasan.

Motivasi untuk menulis itu bisa datang dari mana saja, selain karena motivasi finansial, juga karena motivasi ingin berbagi tadi. Mas Imam, misalnya, karena tidak menemukan referensi yang ia butuhkan di internet dan dunia nyata, maka ia lalu berinisiatif menulis sebuah buku.

So, prinsip dasar dalam menulis adalah tulis dan tulis saja apa yang anda rasakan, alami dan saksikan, selanjutnya biarkan pembaca yang menilai serta berfikirlah sebelum anda memposting tulisan anda, agar terhindar dari pelanggaran aturan perundang-udangan yang berlaku, UU-ITE misalnya.

Intip Buku Meninggalkan Sebuah Tanya

Event yang diorganize oleh Meetpro dan didukung oleh IB Perbankan Syariah, Kompasiana.com, dll, meningggalkan sebuah Tanya bagi saya, Bagaimana sih para pembicara menjaga konsistensinya dalam menulis, karena mood untuk penulis pasti tidak datang setiap saat, dan saat mood itu tidak datang bagaimana mereka menciptakan mood tersebut agar bergairah kembali untuk menulis. Tapi, saya tidak terlalu khawatir, karena tanya saya akan segera terjawab, pastinya setelah saya menamatkan buku karya Omjay di bawah.

Semoga bermanfaat, Salam Kompasianer

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun