Pernyataan bahwa demokrasi Indonesia kebablasan ini disampaikan oleh Jokowi dalam kesempatan pelantikan pengurus Partai Hanura di Sentul Jawa Barat (21/02/2017). Dalam kesempatan itu, Jokowi (seperti dikutip berbagai media) menyebutkan bahwa praktik demokrasi kita sudah membuka peluang terjadinya artikulasi politik yang ekstrim seperti liberalisme, radikalisme, fundamentalisme, sektarianisme dan terorisme serta ajaran lain yang bertentangan dengan Pancasila. Pemerintah juga menyorot tentang politisasi SARA dan maraknya berita bohong yang menjurus kepada perpecahan bangsa.
KEMBALI KE ARTIKEL