Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Gundah Dua Subuh

29 April 2011   14:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:15 62 0
Menanti tulusmu bagai meneguk racun
Kuterbaring bersama gelisah
Tidak ada kata atau tawa
Hanya kesepian membelah telinga

Wajahmu adalah maya
Beserta ratusan mata menatap tajam
Engkau adalah ketidak pastian
Terselip diantara kata tidak berbahasa

Menantimu bersama pagi
Adalah dusta di istana raja
Dengan kilauan emas bertakhta kuasa
Kisahku terhenti di tumpukan abu dalam asbak rokok
Bersama asap yang merayu pedas
Mata tidak dapat engkau lumpuhkan jua
Sengguh engkau sang durhaka
Namun tidak durjana…

01.04.10

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun