Kuterbaring bersama gelisah
Tidak ada kata atau tawa
Hanya kesepian membelah telinga
Wajahmu adalah maya
Beserta ratusan mata menatap tajam
Engkau adalah ketidak pastian
Terselip diantara kata tidak berbahasa
Menantimu bersama pagi
Adalah dusta di istana raja
Dengan kilauan emas bertakhta kuasa
Kisahku terhenti di tumpukan abu dalam asbak rokok
Bersama asap yang merayu pedas
Mata tidak dapat engkau lumpuhkan jua
Sengguh engkau sang durhaka
Namun tidak durjana…
01.04.10