Bersama bayangmu merengkuh hangat
Sesaat ku tersadar…
Irama jiwa berkelakar selaras senyap
Menyapu puing-puing lelah tersisa
Keheningan terpecah-belah
Saat raut wajahmu hinggap
Terdengar lantunan tak bertuan
Berdendang perlahan tak tentu arah
Inikah irama romantika?
Lalu, mengapa ada asmara yang tersisa?
Diantara cawan nan menjulang indah…
Ragaku menggigil panjang
Saat sang waktu memperdengarkan jejaknya
Terdiam ataukah harus menangis?
Harmoni sudah semakin beringas…
Seakan hendak membekukan naluri
Perlahan aku mulai menguasai ritme
Melantun bersama gemercik air
Siklus terus berputar semaunya
Memaksaku untuk tetap berdendang
Menantang dan meradang
Entah sampai kapan …
25.07.10