Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Yogi, Arsitek Gedung Rektorat Unpad Jatinangor

30 Agustus 2012   11:32 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:08 3941 2

Yogi Yogama Suhamdan,

Mengangkat Kearifan Lokal ke Dalam

Arsitektur Modern

Gedung rektorat baru Universitas Padjajaran di kampus Jatinangor telah selesai dibangun. Gedung unik berbentuk donat raksasa itu adalah karya Yogi Yogama Suhamdan, arsitek lulusan Jurusan Arsitektur  Institut Teknologi Nasional (Itenas) Bandung angkatan 1994. Gedung itu dibangun berdasarkan sayembara gedung rektorat Universitas Padjadjaran kampus Jatinangor dan desain Yogi diputuskan juri sebagai Juara Pertama dan desainnya langsung dibangun.

Proses penentuan desain gedung rektorat Unpad ini dilakukan melalui sayembara bagi kalangan arsitek WNI dimanapun berada. Setelah melalui proses penjurian yang cukup alot maka pada tanggal 28 Maret 2010 lalu, ditetapkanlah desain karya tim dengan ketua Yogi Yogama Suhamdan, ST, IAI dengan nomor kode PADJADJARAN 36191 sebagai juara pertama dan mendapat hadiah Rp 50 juta.

Desain gedung rektorat Unpad Jatinangor ini menggunakan konsep “Lembur Awi”.Menggunakan karakteristik bambu sebagai konsep desain karena bagi masyarakat Sunda, bambu bisa menjadi berbagai macam: bahan bangunan, alat dapur, pakaian (topi), makanan (iwung/rebung), bahkan alat musik (angklung). Eratnya bambu dengan kehidupan sehari-hari bisa dilihat dari berbagai istilah dan peribahasa dalam bahasa Sunda yang menggunakan metafora bambu untuk merujuk berbagai hal: kawas awi jeung gawirna (seperti bambu dan tebingnya), ti iwung nungtung ka padung (dari rebung berujung ke nisan), tamiang melit ka bitis (tamiang- jenis bambu kecil membelit betis).

Konsep bentuk gedung ini menggunakan dua model yaitu model ikatan sapu nyere (sapu lidi) yang berbentuk lingkaran, yang disusun dari nyere/lidi dan konsep rumah panggung yang dibuat ke dalam bentuk modern.Konsep lansekap menggunakan dua model yaitu kebun bambu dan lansekap sawah dan perkampungan.

Sayembara gedung rektorat Unpad ini merupakankerja sama Unpad dengan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jawa Barat. Tujuansayembara iniagar mendapatkan hasil karya rancangan bangunan yang lebih variatif.

Desain karya Yogi,pria kelahiran Bandung pada tanggal 2 Maret 1976 ini menyisihkan 37 desain lainnya. Tentu saja sebagian pesaingnya adalah arsitek senior.Penilaian dilaksanakan oleh 9 Juri,5 juri adalah perwakilan dari Unpad dan 4 juri lainnya  dari Ikatan Arsitek  Indonesia (IAI).

Menurut Yogi sendiri, “Saya waktu merancang berpikirnya sederhana sekali. Bagaimana membuat manifestasi bentuk yang dapat membungkus spirit lokal dalam bingkai kekinian. Saya tidak mau terjebak dalam dogma bahwa arsitektur Sunda itu adalah julang ngapak, badak heuay, dll. Saya menginginkan konsep yg lebih esensial dan lebih egaliter sesuai dengan sifat urang sunda. Untuk itu saya menawarkan konsep lembur awi, yang familiar sekali dengan kehidupan urang Sunda. Sehingga banyak sekali peribahasa yang menggunakan kata awi/bambu dan lainnya. Buat saya ini adalah pertaruhan besar apakah eksperimen saya dapat diterima atau tidak.”

Setelah lulus dari jurusan Arsitektur Itenas, Yogi bekerja sebagai arsitek di PT Indah Karya Jakarta (1999-2005), kemudian sebagai manajer proyek di PT Penta Rekayasa (Mei 2005-Agustus 2011) dan sejak September 2011bekerja sebagai arsitek di PT Urbane Indonesia yang didirikan oleh Ridwan Kamil, arsitek muda berbakat.Yogi menikah dengan Shanty Dewi Arifin pada 17 Juni 2006,dan dikarunia dua putra, M. Raka Arkananta dan Siti Raisya Arkananta. (mj, dari berbagai sumber).

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun