Pelatihan penyeragaman dan standarisasi dalam penerapan Tahsin dan Tahfidz secara khusus diperuntukkan bagi seluruh dewan asatidz SDIT Baitul Qur'an. Baik itu guru wali kelas, guru mata pelajaran atau pun Tahfidzul Qur'an. Alhamdulillah, pelatihan ini diikuti oleh seluruh dewan asatidz, terkecuali satu orang asatidz yang berhalangan hadir dikarenakan mengikuti kegiatan masa orientasi mahasiswa baru di Universitas Terbuka Malang.
Dalam pelaksanaannya, pelatihan ini dikomandoi oleh tim asatidz metode Ummi Pondok Pesantren Ar-Rahmah Hidayatullah Malang, yakni Ustadz Marzan Safrudin, S. Pd. I., M. Pd., Ustadz Gatot Manisya Aban, M. Pd. I. dan Ustadz Muzayyin Abdullah, M. Pd. Ketiga fasilitator tersebut menjadi nahkoda materi sesuai agenda yang terjadwalkan.
Mulanya acara pelantihan dibuka dengan sambutan dari ketua yayasan LPIT Baitul Qur'an, Ustadz M. Ali Said, S. Pd. Kemudian disusul dengan pengantar dari tim asatidz metode Ummi Pondok Pesantren Ar-Rahmah Hidayatullah Malang yang disampaikan oleh Ustadz Marzan Safrudin, S. Pd. I., M. Pd. selaku founding father dari Pondok Pesantren Ar-Rahmah Hidayatullah Malang.
Dalam pengantarnya, Ustadz Marzan menegaskan bahwa orientasi kualitas output para siswa dari lembaga pendidikan sangat dipengaruhi oleh kapabilitas: kualitas, mutu dan kompetensi yang dimiliki oleh sumber daya manusia lembaga. Dalam konteks ini dewan asatidz SDIT Baitul Qur'an. Atas dasar itu pula, maka sudah selaiknya dewan asatidz SDIT Baitul Qur'an memiliki standarisasi yang jelas dalam menggunakan metode selama proses mengaji, menghafal dan murroja'ah Al-Qur'an.
Yang demikian relevansi dengan ghirah mahfudhat: At-Thoriiqotu ahammu mina Al-Maddati, Al-Mudarrisu ahammu mina At-Thoriiqoti, Wa ruuhu Al-Mudarrisu ahammu mina Al-Mudarrisi" (Metode itu lebih penting daripada materi, guru lebih penting daripada metod, dan jiwa (semangat, dedikasi, keikhlasan) guru lebih penting daripada guru itu sendiri).