Tahapan keempat, menulis jilid. Setelah selesai membaca jilid (mengaji), lantas setiap santri diminta untuk menuliskan satu lembar atau beberapa bagian dari jilid yang mereka baca. Itu berlaku untuk semua santri, kecuali santri yang tunanetra. Yang unik dalam proses menulis jilid itu adalah cara masing-masing santri membentuk karakter huruf Hijaiyah. Umumnya, santri yang tergolong tunarungu dan tunawicara dewasa akan sangat cepat menyelesaikan tugas menulisnya. Meski kemudian hasil tulisannya beragam juga. Ada yang bagus, lumayan bagus dan biasa saja serta sukar untuk dibaca.Â
KEMBALI KE ARTIKEL