Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Denyut Mekkah Pagi Ini

12 Oktober 2012   10:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:54 558 9

Etah apa sebab, makna dan riwayatnya sehingga daerah di mulut terowongan arah Masjidil Haram ini disebut Mahbaz jin. Ada sekitar 20 gedung besar-besar setaraf hotel berbintang yang dipakai Pemondokan jamaah haji Indonesia disitu.

Pagi tadi sekitar jam 7 saya menemani kolega saya pak Budi yang akan menemui keluarganya dari Tangerang. Berhubung ada salah komunikasi pak Budi belum bisa bertemu keluarganya, yang ingin ditemui ternyata sedang di Masjidil Haram. Keluarga pak Budi bersama Kelompok Terbangnya menempati gedung nomor 101 gedung 17 lantai tersebut berada persis di mulut terowongan.

Di muka gedung setaraf hotel tersebut pagi tadi ramai bukan main macam pasar tradisionil di Indonesia. Mahbaz Jin jadi pasar kagetan dengan berbagai macam pedagang beraktivitas disitu.

Seminggu sebelumnya tempat ini belum seramai yang saya lihat seperti hari ini. Semua toko-toko resmi sudah buka siap melayani pembeli. Sementara di emperan Gedung-gedungdisesaki dengan pedagang gelaran dengan bermacam dagangannya.

Haji betul-betul bawa barokah buat banyak orang. Buat penduduk lokal tidak terkecuali para pendatang Dipasar kagetan yang memenuhi emperan dan lorong-lorong sekitar pondokan haji Indonesia ini bisa kita dapatkan mulai sayuran segar dan buah-buahan, roti dan kue-kue serta kopi dan teh panas.

Untuk sarapan pagi yang agak berat para perempuan Indonesia kebanyakan saudari kita dari Madura mereka menyediakan paket nasi murah. Ada nasi kuning, nasi goreng atau nasi putih dengan bermacam lauk-pauk. Tidak ketinggalan kerupuk, tahu dan tempe goreng. Saya sempat coba nasi kuning dengan sekerat telur dadar dan seiris timun lumayan enak tapi kurang banyak heheh.

Lauk-pauk seperti tahu dan tempe goreng ada juga bakwan dengan sebiji udang, sayur dan sambal yang sudah dikemas dalam plastik dijual dengan harga rerata 1 real Saudi (rp 2500). Peminatnya cukup banyak terutama mereka yang baru kembali dari Masjidil Haram

Keberadaan perempuan Indonesia para pedagang nasi ini cukup menolong jamah, sangat praktis daripada mereka harus mengolah sendiri selain tentu merepotkan juga akan makan waktu dan masak dipemondokan sebetulnya juga dilarang.

Untuk pernik-pernik oleh-oleh haji ada macam-macam perhiasan imitasi mainan anak-anak kebanyakan buata China. Ada juga minyak wangi khas Arab, Tasbeh, Sajadah dan Hambal (karpet tipis) kebanyakan buatan Turky ada juga buatan Saudi.

Pedagang Sajadah dan Karpet kebanyakan pendatang dari Afganistan sementara pedagang minyak wangi gelaran dikuasia pendatang dari Bangladesh.

Ada juga bisnis yang lumayan menjanjikan yaitu bisnis pelayanan pengiriman barang ke Indonesia. Kebanyakan pelaku lapangannya adalah saudara kita dari Madura. Jasa pengiriman barang ini cukup menolong buat mereka yang mempunyai kelebihan bawaan. Maklum jamaah haji Indonesia memang cukup dikenal lumayan royal berbelanja akibatnya banyak yang kelebihan bawaan. Dengan armadanya mereka siap timbang ditempat.

Apa bagian untuk panduduk lokal Saudi? Tentu saja mereka mendapatkan porsi yang paling banyak dari Barokah Haji. Bisnis terbesar adalah perhotelan dan penginapan. Kemudian sewaan kios-kios dan toko. Bisnis transportasi dari sewaan Bus, angkutan matrial dagangan sampai omprengan dari pemondokan ke Masjidil Haram atau sebaliknya. Walau ada Bus resmi angkutan haji saya lihat omprengan cukup diminati. Mini Bus dengan sopir kebanyakan Arab Badu selain melayani angkutan ke dan dari Masjidil Haram mereka kebanyakan melayani Ziarah sekitar Mekkah dengan cara borongan.

Dari hari ke hari, jam ke jam Mekkah akan terus dipadati oleh jamaah calon haji dari berbagai pelosok dunia termasuk dari Indonesia yang datang langsung dari tanah air maupun dari Madinah yang sudah menyelesaikan program Arbain. Jamaah calon haji akan terus berdatangan sampai 1 hari menjelang hari Wuquf yang diperkirakan akan jatuh pada tanggagal 25 Oktober 2012.

.

mekkah tengah dzulhijah

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun