Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Mendamba Lailatul Qadar di Masjidil Haram

9 Agustus 2012   14:17 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:02 513 16

Hari rabu kemarin merupakan hari ke 20 puasa atau malam ke 21 yang merupakan awal dari pase ketiga, sepuluh hari terakhir umat muslim berpuasa dimana satu malam didalamnya ada malam kemuliaan Lailatul Qadar.

Alhamdulillah bisa kembali berbuka puasa di Masjidil Haram. Berangkat dari rumah setengah enam, dengan menumpang Bus Saptco seperempat jam sebelum adzan kami sudah tiba di Masjidil Haram langsung menuju lantai dasar Lintasan Sai.

Jam 7 kurang 4 menit adzan magrib berkumandang kami serentak bersama saudara seiman membatalkan puasa dengan kurma dan air zamzam. Kemudian dilanjutkan dengan Sholat Magrib kali ini diimami oleh Syaihk Sudais. Syaihk Sudais dengan suara dan bacaannya yang khas sangat disukai banyak orang.

Pada rakaat pertama setelah Al-Fatihah beliau membaca surah Wassyamsi (Asy-Syams) sedang pada rakaat kedua beliau membaca surah Inna Anzalna (Al-Qadar). Surah al-qadar adalah surah yang menerangkan permulaan diturunkannya Al-Qur’an yaitu pada malam lailatul qadar. Malam kemuliaan yang lebih baik dari seribu bulan. Malam kemuliaan yang banyak orang merindukannya. Semoga kami mendapatkan kemuliaan malam Qadar.

Sholat dilantai dasar Lintasan Sai ini tidak terlalu berdesakan kami masih bisa memilih-milih tempat tapi sayang pendingin udara rasanya kurang maksimal tapi ini mungkin sebab udara luar yang panas dan banyaknya jamaah cukup berpengaruh sehingga lintasaan sai ini tidak terlalu sejuk.

Baru selesai bongkar timbel bekal ala kadarnya sekedar pengganjal perut petugas kebersihan segera membersihkan lantai masjid dari remah-remah sisa berbuka ada ceceran kurma dan tumpahan air minum, kalau tidak dibersihkan memang risih untuk dipakai sholat.

Waktu sholat Isha dan Tarawih masih cukup lama banyak jamaah yang memanfaatkan utuk Tadarus Al-Qur’an. Saya duduk santai saja sambil mengamati jamaah yang melaksanakan Sai. Saya lihat ada beberapa jamaah yang bagi-bagi uang. Kebanyakan para petugas kebersihan yang menjadi tujuan para pemberi Sodaqoh ini.

Ada cerita seorang teman, ini valid dan dapat diprcaya seorang Indonesia yang bekerja sebagai petugas kebersihan di Masjidil Haram bisa mengumpulkan dan mengirimkan kekeluarganya di tanah air uang Sodaqoh ini tidak kurang dari 5 sampai 10 juta rupiah sebulan. Kira-kira berapa penghasilan mereka pada bulan Ramadhan seperti sekarang ini atau musim haji nanti.

Ramadhan juga membawa berkah buat banyak remaja Mekkah. Anak remaja yang kreatif ini menyewakan jasa kursi roda dari penginapan ke Masjidil Haram atau yang melaksanakan Towaf dan Sai. Kebanyakan pemakai jasa mereka adalah para pejalan kaki yang sudah kepayahan atau kebanyak orang-orang yang berbadan subur atau yang sudah tua.

Ramadhan betul-betul membawa berkah. Hotel-hotel sampai penginapan sederhana di sekitar Masjidil Haram semua penuh terisi. Rumah makan dan toko-toko diantri. Angkot dan taksi pasang tarif tingi-tingi. Dan kami semua menjalaninya dengan senang hati. Karena berharap Ridho Illahi.

.

mekkah,21 ramadhan 1432 h

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun