Sejak dini hari tadi Mekkah dilanda angin kencang, sampah berputar beterbangan, debu bikin pedih dan remang mata memandang. Beranjak siang deru angin kian meradang dan baru sedikit reda ketika azan ashar menjelang.
Namun deru angin memang tidak segarang bulan Maret kemarin ketika itu angin dengan kecepatan tinggi disertai badai debu. Badai debu cukup berbahaya bagi kesehatan. Bisa menyebabkan iritasi pada mata dan radang saluran pernapasan. Itu sebabnya Pemerintah sempat meliburkan sekolah.
Bulan Mei, Juni, Agustus adalah saatnya musim panas melanda negri tropis ini. Dan puncaknya musim panas biasanya akan jatuh pada bulan Juli, Agustus nanti dimana suhu udara bisa mencapai 50°C. Musim panas dua tahun kemarin bahkan suhu udara di Jeddah sempat mencapai 52°C.
Musim panas seperti ini waktu malam hari kian singkat. Azan magrib hampir jam tujuh sementara azan isha hampir setengah sembilan malam. Kebanyakan orang baru berangkat tidur hampir tengah malam. Padahal besoknya jam empat seperempat azan subuh berkumandang dan saatnya beranjak dari peraduan.
Itu sebabnya kebanyakan orang arab telat datang ke kantor karena kebanyakan dari mereka kembali tidur setelah sholat fajr (subuh)
Hal lain dampak dari musim panas seperti ini adalah tagihan rekening listrik naik hampir dau kali lipat dari bulan-bulan kemarin. Panas yang kian mencekik membuat hampir setiap keluarga terpaksa menghidupkan pendingin udara hampir 24 jam; kacauali ketika berpergian keluar rumah..
Bagusnya tidak ada pembatasam pemakaian listrik dan yang istimewanya jarang terjadi pemadaman listrik. Bayar listrik bisa lewat mesin ATM dua atau tiga bulan sekali tidak ada masalah (tidak didenda)
Lebih dari seminggu ini sampai terjadinya angin kencang pagi sampai siang tadi suhu udara sudah mencapai 44 derajat celsius. Dan, berapa panasnya kira-kira pada puncaknya musim panas nanti. Padahal bulan Ramadhan akan jatuh pada minggu terakhir bulan Juli. Artinya Puasa tahun ini di wilayah Saudi termasuk Mekkah akan jatuh pada puncaknya musim panas.
.
mekkah, 23 may 2012