Ahmad Saukani, Zulhijjah 1432. Wuquf yaitu hadir atau berhenti pada bagian manapun di Padang Arafah, walau seseorang dalam keadaan tidur atau terjaga, berkendaraan atau duduk, berbaring atau berjalan. Juga tidak ada bedanya seseorang dalam keadaan bersuci atau tidak, seperti perempuan yang dalam keadaan haid atau nifas ataupun orang yang junub. (fiqih sunnah sayid sabiq)
Waktu wuquf adalah mulai dari tergelincirnya matahari pada tanggal 09 sampai terbitnya fajar tanggal 10 zulhijjah. Amalan ketika wuquf adalah menjama’ sholat zuhur dan ashar, membaca talbiyah, berdo’a dan berzikir.
Dibawah pimpinan Hasan Al-Mandurah dan kroninya kami meninggalkan Arafah dengan bus yang sama ketika kami berangkat ke Arafah. Bus datang sangat terlambat tapi jalan sudah agak lengang, perjalanan menuju muzdalifah cukup lancar.
Setelah mengambil batu untuk melontar jumrah di Muzdalifah, kami langsung bergerak ke Mina untuk melakukan ritual melontar jumrah. Pagi ini 10 zulhijah kami cukup melontar satu jumrah saja, yaitu jumrah aqobah dengan tujuh lontaran. Setelah melontar kami kembali ke Mekkah untuk beristirahat dan sore harinya kami sudah harus kembali ke mina untuk bermalam.
Berikut ini gambar yang sempat saya rekam, kegiatan sejak wuquf di Arafah berlanjut melontar jumrah di mina. Kemudian bermalam dan kembali melontar selama 3 hari berurutan.
