Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Bertemu TamuNya Gusti Allah

9 Mei 2011   12:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:54 181 3
Cerita TKI/TKW sengsara, disiksa majikan, gaji tidak dibayar, dilecehkan secara seksual masih belum akan berkesudahan selama pengirimannya masih saja terus berlangsung, terutama pengiriman TKI/TKW informal. Ini ada sedikit cerita tentang TKI yang boleh dibilang sukses, seorang TKI yang sudah kembali ke tanah air. Bisnisnya sukses sehingga mampu membiayai kuliah dan sekolah anak-anaknya, termasuk aktivitas sosialnya. Kini mantan TKI, senior saya tersebut selain berbisnis dia juga giat berdakwah dan aktif dibidang sosial, rajin mengunjungi daerah-daerah yang terkena bencana. Saat ini yang bersangkutan datang ke Mekkah dari salah satu kota di jawa timur, ribuan kilo meter ditempuhnya dalam rangka ziarah ke Madinah dan melaksanakan Ibadah Umrah. Jammah Haji dan Umrah, orang-orang yang berziarah ke Baitullah. Adalah Tamu yang Allah saja memuliakannya . Pak Ghalib mantan TKI yang saya maksud sedang menjadi tamu mulia. Tamunya Gusti Allah. Beliau sedang melaksanakan ibadah Umrah dan baru saja ziarah di Madinah. " Jama'ah haji dan umrah adalah tamu Allah. Allah menyeru mereka, lalu mereka pun menyambut seruannya. Mereka meminta kepada-Nya dan Allah pun akan mengabulkannya" (al hadits) Mereka yang sudah punya kesempatan melaksanakan ibadah Haji ataupun Umrah dengan biaya yang tidak sedikit tentunya, pernah menjadi tamu yang dimuliakan Allah, hendaknya sekembalinya di tanah air bisa menjadi sosok yang bermanfaat dan tauladan yang baik bagi masarakat dilingkungannya. Kembali kepada pak Ghalib. Untuk kegiatan dakwah dan urusan Agama pak Ghalib memang punya perhatian lebih. Sejak masih sebagai TKI rela mengorbankan hari liburnya, tidak segan-segan membantu beberapa ustadz muda mengadakan pengajian-pengajian. Kemarin pak Ghalib menyempatkan diri mampir ke kantor. Kedatangan pak Ghalib ke kantor tentu saja mendatangkan kegembiraan buat kami, jadi reuni dadakan, banyak juga yang tidak mengenal beliau, pekerja penduduk lokal yang baru datang belakangan setelah kepergiannya. Tapi semua menyambut gembira kedatangannya. Lima tahun sudah menanggalkan predikat sebagai TKI. Pak Ghalib yang pernah tercatat sebagai karyawan STC masih nampak gagah bercerita dengan penuh semangat bagaimana aktivitasnya bersama para ustadz muda melakukan dakwah, tidak jarang harus ke daerah terpencil di gunung-gunung. Lebih dari itu mereka bukan cuma bawa pesan-pesan mulia mengajarkan Agama tapi datang dengan barang yang dibutuhkan, seperti selimut dan baju-baju bekas masih layak pakai, terutama didaerah yang terkena musibah. Sebagai orang yang pernah menyandang predikat TKI. Cerita keberhasilan pak Ghalib sebagai juru Dakwah dan aktivis sosial dan tentu saja bisnisnya, tentu sangat membanggakan. Dapat memotivasi kami yang masih aktif sebagai TKI lebih optimis untuk menghadapi tantangan hidup kedepan. Lebih dari itu kiprah beliau saat ini bisa menjadi tauladan agar kita tidak hanya memikirkan diri kita sendiri, banyak saudara kita yang masih memerlukan bantuan dan pertolongan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun