[caption id="attachment_199851" align="alignleft" width="300" caption="jalangkote ( google )"][/caption] Sebelum saya
ngepos di Manado dan pada ahirnya saya kembali meraih predikat sebagai TKI di Makkah, saya pernah
ngedon di Ujung pandang sekarang disebut Makasar, pernah ngantor di gedung Pelni ikut berpartisipasi di Proyek kerja sama operasi (KSO), jaringan telepon pt Telekom, untuk Indonesia timur. Saya amat menikmati pekerjaan saya, banyak hal yang saya dapatkan, dari kondisi pekerjaan, bos kami pak Bill, Londo tulen yang ramah begitu fasih berbahasa Indonesia, pak Leon juga Londo tulen yang satu ini sama sekali ga bisa bahasa Indonesia, beliau pernah bekerja di Sudan, sering pasang muka anker, sedikit bicara banyak ngomel, juga rekanan kerja berbangsa Pilipina dan Jerman ( perusahaan Siemens ) dan teman-teman lokal Makasar, sangat mengesankan......pak Rasyidi apa kabar pak ? Bu Ita sekretaris pak Leon harus meninggalkan pekerjaannya lantaran harus mengikuti suaminya yang pegawai pt Telekom dipromosikan sekaligus pindah ke Manado, kemudian datanglah Fatmah menggantikannya, gadis manis berlesung pipi, orangnya rada cuek tapi ramah menyenangkan. Bu Ita selalu datang kekantor lebih awal mendahului pak Leon, lain ceritanya Fatmah, pak Leon selalu datang mendahuluinya, ketika Fatmah melintas dimeja saya beberapa langkah lagi
keperaduannya, pak Leon akan menyambutnya " ......morning Fatmah....", Fatmah tidak pernah kedengaran menjawab, cuma....seeeeer kasih senyum memperlihatkan lesung pipinya, pak Leon klepek-klepek dibuatnya, tapi saya berani bersaksi, saya tau persis tidak ada hubungan apa-apa antara pak Leon dan Fatmah, hanya sebatas hubungan kerja saja, mereka orang-orang profesional yang amat mencintai dan menekuni pekerjaannya. Pak Husen, seorang engineer dari Surabaya yang bertanggung jawab skedul pekerjaan, perawakannya tinggi kurus, rada lucu sekaligus menyebalkan kadang mengesankan oon, padahal orangnya mah cerdas ( maaf pak Husen becanda ! ), sekali waktu pernah menjadi bahan tertawaan, pada tiap hari sabtu biasa kami berpakaian santai, rata-rata kami mengenakan t-shirt, yang cewek maupun yang cowok, sementara pak Husen datang dengan setelan resmi berdasi....... Kembali ke pak Leon yang kelihatan angker, sebenarnya biasa-biasa saja, cuma memang punya disiplin yang tinggi, selalu menghendaki hasil kerja yang sempurna, secara pribadi dia sangat bersahabat, saya dan beberapa teman pernah diundang ke akomodasinya disatu cottage dipantai losari sekedar minum-minum sambil mancing kepiting. ******************************************************** Jalangkote, saya mengenalnya pada bulan puasa, teman yang satu ini hangat, sangat menyenangkan dan mengesankan sebagai teman berbuka puasa. Jalangkote, adalah jenis jajanan yang bisa kita temui dimana saja di Indonesia, namanya saja yang beda , di Makasar disebut Jalangkote kalau di Jakarta dan didaerah lain orang menyebutnya pastel, penganan yang berisi bermacam isian, seperti wortel, kentang ada irisan telur rebus, rasanya sedikit berbeda dengan pastel yang saya kenal. Salam dan mohon maaf utk teman-teman ex Bukaka TU, Siemens, Nepostel
KEMBALI KE ARTIKEL