Sepanjang jalan pulang kulihat setidaknya ada 3 kios ayam goreng ala kentuky. Aromanya yang agak sangit menurutku sama sekali tidak mengundang selera. Ini memang urusan selera. Aromanya yang tidak mengundang selera menurutku ya ternyata banyak yang menyukainya, terbukti ketiga kios itu sudah cukup lama bertahan dan aman-aman saja.
Keinginan yang kumaksud adalah ingin makan kue gemblong. Sederhana saja bukan. Tidak ada maksud membandingkan antara Unimog dengan kue Gemblong. Unimog itu apa, kue gemblong lain halnya.
Unimog identik dengan kendaraan militer yang bisa dimiliki masarakat umum. Siapapun bisa memilikinya. Mercedez Benz Indonesia (MBI) secara resmi sudah menjualnya, tapi peminat harus pesan lebih dahulu (kompas.com).
Unimog kendaraan berperawakan tinggi besar ini andai kupaksakan juga untuk memilikinya dimana akan kuparkir padahal rumahku cuma dilorong tanpa garasi. Lagi pula dari mana uang untuk membelinya. Dengan menjual mobilkupun masih kurang sangat banyak untuk melunasinya. Dengan kredit, maaf, itu satu hal yang harus kujauhi dan tidak pernah akan kulakukan. Kredit buiatku adalah hutang. Hutang itu menyusahkan.
Kue gemblong penganan berpenampilan bulat lonjong ini rasanya semua orang sudah mengetahuinya. Kue yang berbahan beras ketan berbalut gula merah ini sungguh nikmat dikudap sore hari ditemani kopi pahit atau teh tawar.
Kue gemblong bolehlah jadi salah satu lambang kesederhanaan. Buat pemerintahan baru nanti, seperti kue gemblong yang sederhana itu. Keinginan rakyat kebanyakan juga sederhana saja. Sandang-pangan bisa terbeli murah anak-anak bisa sekolah dan yang paling pokok BBM murah....heheh...
.
Selamat bekerja Pak Jokowi Pak JK
activate javascript