Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story

Nikmatnya Naik Angkutan Umum

18 Desember 2013   22:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:46 352 0
Hidup di kota besar seperti Jakarta dan Bandung, identik dengan kemacetan lalu lintas. Dalam beberapa bulan terakhir mobilitas saya antara rumah, kota Bandung lalu Jakarta cukup tinggi sampai sempat merasa jenuh dengan kondisi lalu lintas yang semakin lama semakin sulit diperkirakan kelancarannya.

Memasuki musim hujan ini, saya mulai mengurangi penggunaan kendaraan pribadi khususnya sepeda motor karena menghindari kehujanan yang jika dialami terlalu sering berpotensi menurunkan kesehatan dan keselamatan. Konsekuensi dan antisipasi telah dipersiapkan untuk beralih pada kendaraan umum telah saya identifikasi yaitu:

1. Waktu perjalanan bisa lebih lama --> persiapkan jadwal perjalanan dan meeting serta pekerjaan sebaik mungkin.

2. Kehujanan --> selalu bawa payung.

3. Biaya transportasi meningkat -->alokasikan tambahan anggaran dari pada harus alokasi anggaran mendadak untuk biaya berobat karena sakit setelah sering kehujanan atau stress dan letih karena mengemudi/mengendarai kendaraan pribadi.

Hampir dua bulan terakhir saya jalani perubahan cara mobilitas saya dan ternyata saya mendapatkan banyak manfaat yaitu:

1. Bersosialisasi dengan penumpang dalam angkutan umum termasuk sopir, sebagai Muslim yakin membuka tali silaturahmi dapat membuka pintu rejeki.

2. Mendapatkan istrirahat tambahan selama perjalanan jika diperlukan.

3. Mendapatkan waktu untuk melengkapi/menyelesaikan pekerjaan selama perjalanan.

4. Kebersamaan bersama dalam perjalanan bersama keluarga atau teman dapat dinikmati.

Apa yang saya lakukan dan paparkan diatas adalah pengalaman dan opini pribadi. Pengalaman yang dialami belum tentu sama dengan orang lain tergantung dari niat, kondisi dan situasi yang ada. Pengalaman ini adalah contoh mobilitas yang saya lakukan antara Jatinangor, Bandung dan Jakarta.

Berikut ini adalah angkutan umum yang saya sering gunakan:

1. Angkot no 04 Jurusan Sumedang - Cileunyi yang saya gunakan dari rumah ke kawasan Jatinangor.

2. Mikrobus Travel Jatinangor - Bandung untuk mobilitas Jatinangor - Bandung langsung ke tengah kota.

3.  Bus Kota Elang - Jatinangor atau Dipatiukur Jatinangor untuk mobilitas ke bagian selatan Kota Bandung

4. Bus Kota Kebun Kelapa (ITC) - Tanjung Sari untuk mobilitas ke bagian tengah kota Bandung sekitar Alun-alun sampai Pasar Baru atau daerah sekitar jalan Bypass Soekarno Hatta.

5. Angkot Warna Pink, untuk mobilitas antara pasar Induk Gede Bage ke arah Cicaheum, Cikutra, Gasibu sampai Simpang Dago.

6. Angkot Hijau jurusan Cileunyi - Cicaheum, untuk mobilitas ke daerah Cicaheum dan Ujungberung serta Cibiru.

7. Mikrobus atau bus antar kota dari arah Sumedang atau Cirebon tujuan Cicaheum jika tidak ingin langsung menuju kawasan Cicaheum tanpa berganti moda angkutan.

8. Mikrobus dari arah Sumedang/Cikijing/Cirebon tujuan Pasirkoja, Leuwipanjang atau Moh Toha

Ini adalah tips hemat menuju Bandara Husen dari kawasan Timur Kota Bandung termasuk Jatinangor dan sebaliknya:

1. Gunakan bus kota Elang - Jatinangor sampai perhentian terakhir di jalan Elang atau jalan Rajawali, lalu gunakan angkot Caringin - Sadangserang sampai pintu keluar Bandara Husen yang terletak setelah lintasan jalan Garuda (jl Supadio), setelah itu jalan kaki.

2. Jika ingin cepat, setelah turun dari bus Kota gunakan ojek menuju Bandara. Uraian tersebut berlaku untuk arah sebaliknya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun