Cepat banget Ariel divonis sebagai tersangka (dua jempol untuk penegak hukum ^_^), sementara manusia-manusia 'pejabat ulung' lain yang menyandang kasus yg serupa.... di luar sana masih berkeliaran menghirup udara bebas... kenapa mereka tidak dikenakan pasal-pasal... juga...??
Tuntaskan dulu kasus prostitusi dari Sabang sampai Merauke...
Tuntaskan dulu kasus mesum manusia2 yg menyebut dirinya wakil rakyat...
Tuntaskan dulu kasus KORUPSI KOLUSI NEPOTISME dari Bumi Ibu Pertiwi ini...
Where is your justice wahai para penguasa dan penegak hukum negeri ini...?
Juru bicara para penguasa berteriak, "Moral Bangsa ini telah tercorang...Negara kita tidak boleh telanjang", heiii kemana saja?? sudah sejak dulu MORAL BANGSA ini telah tercoreng! dari beredarnya foto-foto, video mesum wakil rakyat sampai Kasus KKN... belum lagi sejarah ternoda oleh video laknat mengatasnamakan sebuah daerah di negeri ini yang terjadi di tahun 90-an...semua rakyat Indonesia yg hidup di era TAHU akan hal itu....
Ekspos besar-besar yang terjadi di depan publik seakan menguapkan kasus-kasus yang sesungguhnya, kemanakah larinya kasus penggelapan pajak Gayus 85 milyar, Susno Duaji vs Polri, century, KPK dan lain-lain...? bisa jadi lambat-laun menghilang dari peredaran publik tanpa ada penyelesaian yang pasti. Rakyat semestinya butuh informasi penyelesaian kasus yang merugikan negara milyaran rupiah, ada apa di balik tubuh Polri vs Susno, centuryku sayang centuryku malang bagaimana nasib jelasnya?, kasus Bibit-Chandra dan nasib organisasi pemberantas korupsi hingga perebutan kursi panas pimpinan KPK dan masih banyak lagi yang lebih penting dari kasus Ariel-Luna-Cuttari.
Sampai detik tadi ketika menonton tayangan tv, miris!! kurang lebih 238 juta masyarakat Indonesia masih dicekokin dengan news seputar Ariel Cs. Beberapa hari lalu iseng-iseng saya bertanya pada sekelompok anak SMP yang pulang sekolah lewat depan rumah, "de de'...dah nonton video Ariel-Luna belum...? spontan mereka menjawab berbarengan," sudah Kak..." kemudian saya bertanya lagi," dapat darimana...? dan dijawab polos," download dari warnet Kak".
Huff...Saya ndak bisa berkata-kata hanya melongo bengong. Sibuknya peran media massa mengupas tuntas kebenaran pelaku video tersebut tanpa ada sekat dan dunia maya yang bergentayangan 24 jam setiap hari tanpa batas bakal menciptakan generasi rapuh moral di kalangan pelajar jika tidak ada pengawasan ketat dari orang tua dan lembaga pendidikan.
Kata Kang Agus Sudibyo (Komisi Pengaduan Masyarakat dan Penegakan Etika Dewan Pers) dalam Opini Kompas, "Media penyiaran juga cenderung hanya sibuk mempersoalkan kebenaran tentang pelaku video mesum tersebut. Persoalan pelaku ini sebenarnya urusan privat yang tak layak di-blow-up di ruang publik. Kepentingan publik dalam kasus ini adalah bagaimana pelaku penyebarluasan video dapat segera diungkapkan dan diadili, serta bagaimana penyebarluasan video dapat segera ditanggulangi.
Pernahkah kita berpikir perasaan risau keluarga mereka terhadap penghakiman yang terjadi? Pernahkan kita berpikir bagaimana masa depan anak-anak mereka yang tidak tahu apa-apa? Pernahkah kita berpikir, bagaimana jika hal ini terjadi pada keluarga kita? Setidaknya masih ada cela kecil dalam moralitas kita untuk berempati kepada orang tua, anak, saudara, ataupun keluarga mereka.
Sekali lagi jika video tersebut adalah asli pelakonnya adalah Ariel, Luna dan Cut Tari, sebagai manusia yang tak luput dari kesalahan bersegaralah untuk tobatan nasuha sesungguhnya Allah Maha Pengampun.
Dan Semoga pemerintah SBY diberikan petunjuk oleh-Nya untuk segera bergerak lincah menyelesaikan semua kontroversi yang sangat merugikan bangsa kita.
Salam.