Penulis mencoba menelaah berbagai paham sosial di Negara kesatuan republik Indonesia, yang terjadi di tengah kalangan masyarakat adalah benturan persepsi yang kemudian membentuk pradigma Premodial. Namun Para pendiri bangsa ini mencoba menletakan satu konsep dasar untuk bagaimana menyatukan masyarakat yang homogen ini, para pendiri Negara (Ir Soekarno) melihat sosiokultural dan teologi sosial adalah suatu muatan atau puncak sosio tertingi masyarakat sehingga diramu menjadi suatu paham atau Ideologi yang kita kenal Dengan pancasila. kita dapat menbangun suatu praduga bahwa pancasila adalah hasil dari perselingkuhan antara Sosioislam dan Sosiokultural, soekarno mengunakan kerajaan sebagai kemajemukan bangsa dan islam sebagai kemanungalan bangsa atau suatu asas persatuan. Sehinga pancasila sebagai representase dari pada kebehinekaan kita, perbedaan sudah menjadi suatu sunahtullah namun bukan berarti bercerai berai, bangsa ini telah lama memahami Falsafah Pancasila sebelum pancasila itu sendiri ada dimana masyarakat telah mengpraktekan gotong royong, ritual keagamaan, persaudaraan dan cinta kasih adalah suatau prangkat pemersatu yang non artefak.
KEMBALI KE ARTIKEL