Ia tinggal dekat rumahku. Anak-anaknya masih kecil. Si sulung, Bery, baru kelas satu SMA. Anak keduanya, Ibra, kelas satu SMP. Si bontot, Ema, perempuan satu-satunya, baru menjejak SD. Istrinya, Ita, sebagai Ibu Rumah Tangga mengurus anak-anak dan suami. Kalau ada pesanan pakaian dari Ambon, ia dengan sigap belanja ke Tanah Abang dan mengirimkannya. Kehidupan keluarga mereka terlihat baik-baik saja. Tak terlihat ada konflik.
KEMBALI KE ARTIKEL