Jamaah shalat magrib mulai meninggalkan ruang masjid satu-persatu. Sementara aku masih duduk bersila dengan tangan terbuka di atas paha. Mata terpejam, mulut terkunci rapat, sementara pikiran terus bekerja merenungkan makna hidup ini. Aku menikmati renungan ini di sebuah masjid kecil di bawah gunung batu dekat perbatasan Cirebon Majalengka.