Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Bulu Merak yang Ternoda

16 Desember 2022   13:28 Diperbarui: 16 Desember 2022   13:35 81 0

"Seumpama di atas altar putih dan sehelai bulu merak yang ternoda hitamnya tinta, aku menari bagai sang legenda Rumi, Dalam keramaian aku menyelinap lewat retorika perdebatan Hamid Ahmad, namun dalam keheningan kelu bisu melekat di lidahku."
Duhai Dzat yang menguasaiku bagaimana aku mengakrabimu?
"Aku tahu betapa bodoh dan hinanya aku, yang tidak seumpama eloknya putra Yaqub mentafsir mimpi, tidak seperkasa putra Imran yang menelan bara api, tetapi kumohon demi 'lauh-lauh rahasia cintamu yang berkilauan itu', jadikan aku sebutir diantara jutaan debu ceria di bawah sandal Al Mustafa."

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun