Hari ini saya belajar dari tiga kasus nyata dalam hidup saya. Dua menyangkut putri sulung dan putra bungsu kami dan satu menyangkut putra tunggal orang tua/ wali mahasiswa saya. Sebagai orang tua sering kekhawatiran kita membuat kita menapikan logika di sekitar kita. Tidak yakin kesiapan anak maju bertanding orang tua cemas, atur ini itu, beri wejangan sana-sini, yang pada akhirnya anak menjadi terbebani saat maju bertanding. Sering saya mendampingi putri saya dalam lomba puisi, terakhir bulan lalu (alhamdulilah mendapat juara II sejabotabek) banyak pelajaran yang saya ambil. Tapi intinya saya selalu mewujudkan dukungan moril bagi dia, mulai mempersiapkan materi puisi yang saya sajikan dalam potongan karton yang rapi dan simpel. Sehingga ketika bertanding dia mudah memegangnya, memilihkan baju, merapikan rambutnya, mendengarkannya latihan puisi, memberikan masukan, ritmenya selalu saya jaga dalam suasana menyenangkan. Terakhir saya yakinkan dia yang penting maju dan berani, jika menang itu adalah bonus. Oh! indahnya ketika logika berjalan.