[caption id="attachment_162794" align="aligncenter" width="480" caption="Wisata alam Gitgit yang unik ©Mamak Ketol™"][/caption] Air terjun Gitgit berjarak 70 km dari Denpasar. Kurang-lebih 11 km dari utara Singaraja. Gitgit sendiri adalah nama desa yang terletak di lereng gunung dengan ketinggian 35 meter, dan dapat ditempuh dari Denpasar ke Singaraja melalui jalan raya Bedugul. Air terjun yang terletak 300 meter di atas permukaan laut ini memiliki tiga air terjun utama. Yang tertinggi mencapai 60 meter, dan merupakan air terjun paling tinggi di Bali. Untuk melihat air terjun dari dekat, pengunjung harus melalui jalan setapak yang terbuat dari semen. Di kiri kanan jalan terdapat beberapa pohon dan tumbuh-tumbuhan yang diselingi dengan beberapa toko. Pemandangan sawah dan gunung pun menjadi bonus tersendiri. Begitu kaki melangkah ke jalan yang menanjak, pemandangan berubah. Di kiri-kanan terdapat tanaman kopi, cengkeh dan vanilla. Selain itu, meskipun tidak ditata secara khusus, terdapat bunga mawar, kembang sepatu, teratai, hydrangea, marigold (bunga tahi kotok), dan bunga nona makan sirih. Jalan setapak ini dulunya dibangun Belanda untuk dipergunakan penduduk yang mau melintas ke desa berikutnya. Sejak dibuka untuk umum pada tahun 1975, air terjun ini menjadi salah satu tujuan wisata untuk daerah Bali Utara. Tak jauh dari air terjun ini terdapat tempat sembahyang. Beberapa langkah ke depan ada pendopo. Kita dapat beristirahat sambil memandang keindahan air terjun, keagungan sang Pencipta, serta menikmati keheningan alam yang sayup-sayup diiringi gemericik air yang tak pernah pupus. Dari arah yang lain kita dapat melihat pemandangan sungai yang dangkal yang dihiasi jembatan penyeberangan yang cukup tinggi. Semakin kita mendekati lokasi air terjun, semakin dingin udaranya. Semakin dekat lagi, kita dapat merasakan tempias air terjun yang memecah di batu gunung yang besar. Hati-hati basah! Terutama apabila Anda berusaha untuk memotret atau membuat video di bawah air terjun yang tertinggi. [caption id="attachment_162808" align="aligncenter" width="500" caption="Yang kembar dan yang tertinggi ©Mamak Ketol™"][/caption] Keberadaan Twin Waterfall memberikan suasana mistis. Di tempat pertemuan dua air terjun itu terdapat gua batu yang mengelilingi kolam tepat di bawah air terjun. Kolam itu cukup dalam. Seutas tali tambang yang besar tergantung di tengah kolam, dan bisa digunakan untuk bermain
tarzan-tarzanan bagi orang dewasa. Dari ayunan itu Sang Tarzan biasanya terjun ke kolam, berenang dan bermain air. Meskipun tidak hujan, kalau Anda beruntung, Anda dapat menyaksikan hadirnya pelangi. Kembar lagi! Tempatnya begitu sejuk, rindang dan menenteramkan jiwa. Kupu-kupu dan capung tampak riang bercengkerama di sela-sela rerumputan, dan sempat terekam dalam kamera. Sesekali terdengar suara burung. Konon, monyet-monyet liar datang ke lokasi air terjun untuk mandi atau minum. Kalau Anda lapar, tersedia warung dan restoran. Mau beli oleh-oleh ada toko souvenir. Untuk masuk di lokasi wisata ini dikenakan biaya “jasa pengguna jalan” sebesar Rp 3000,- untuk orang dewasa, dan Rp 2000,- untuk anak-anak.
Tertarik untuk turut menyaksikannya? Silahkan tonton video (dengan instrumental) hasil kerjasama antara Mamak Ketol dan Dailymotion.
KEMBALI KE ARTIKEL