Liverpool, musim panas, tahun 20**. Dua orang sahabat sedang berjalan kaki di sepanjang Hanover Street. Mereka baru saja meninggalkan Albert Dock - dermaga (Pangeran) Albert, selepas menonton pameran yang mungkin terjadi sekali seumur hidup. Tak hanya bagi Liverpudlians, bahkan bagi seluruh penduduk dan pendatang di negara Prince William itu sendiri.
Di antara kerumunan orang banyak, salah satu dari dua perempuan itu melihat seorang penampil jalan. Sosok lelaki “super kekar” itu berjalan mondar-mandir. Berjinjit. Sepertinya dia mengenakan stilts (semacam egrang mini dari besi), ditambah dengan kaca mata google hitam dan swim cap berwarna kuning. Berpakaian renang strip-strip seperti pakaian loreng napi yang biasa digambarkan di kartun atau komik.
Pria berbadan bongsor itu memegang bendera merah-kuning. Dalam konteks keamanan di wilayah pantai, area yang ditandai dengan dua bendera seperti ini artinya adalah: safe to swim and belly board – aman untuk berenang dan menggunakan papan luncur kecil yang biasa dipakai untuk menahan tubuh terutama perut sewaktu berselancar. Atraksi penampil jalan ini pasti ada hubungannya dengan pameran yang dilakukan di dermaga. Ya … betul, It’s all happening in Liverpool. Persis seperti yang terpampang di salah satu billboard di Jalan Hanover dari Ibukota Kebudayaan Eropa (European capital of culture) ini.