Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora Pilihan

Meresapi Falsafah Jawa "Wang-Sinawang"

21 Februari 2022   06:30 Diperbarui: 21 Februari 2022   06:35 836 11
Suatu hari saya mengobrol dengan seorang teman lama. Seseorang yang pintar dan sukses meraih cita-citanya seperti yang diimpikan sejak dulu.

Kakak-kakaknya juga berhasil. Setidaknya saya tahu langsung karena salah satunya menjadi tamu pembicara di acara webinar yang saya ikuti. Sebagai teman tentu saja saya ikut senang.

"Keren euy, semua bersaudara jadi orang sukses!" puji saya tulus.

Lalu dengan merendah, dia membalas bahwa semua karena anugerah Tuhan.

"Setiap keluarga punya "salib"nya sendiri-sendiri, Rin!" lanjutnya.

Kemudian saya jadi merenung. "Iya juga ya? Adakah keluarga yang sempurna tanpa cela sedikit pun sebagai manusia?" Rasanya satu diantara sejuta.

Falsafah "Wang-Sinawang"

Orang Jawa pasti tahu falsafah ini. Minimal pasti sudah pernah mendengarnya. Kalau saya hafal diluar kepala karena orangtua saya selalu berulang mengatakan ini saat mengobrol dengan orang (hingga saya bosan).

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun