Senja perlahan turun, sekejap tenggelam
perempuan duduk termangu
seolah menyambut temaram malam
bibir mengulas senyum pilu
Tangan mungilnya mulai bergerak
merogoh saku baju biru
lembar-lembar kertas terserak
perempuan memunguti satu per satu
Lembar coretan berwarna-warni
merah, putih, biru, hitam
rupa warna dalam gradasi
semua erat tergenggam
Perempuan larut dalam kenangan
mencoba menghapus tulisan
coretan yang berpencaran
tak akan tersapu oleh tangisan
Tekadnya menghilangkan sebagian
pahit getir sebuah kejadian
usapan penghapus di tangan
perlahan lalu dengan tekanan
Sedu-sedan tak tertahan
tulisan pudar tersapu tetesan
pada air mata yang berderai
semua telah usai
Ruang hati, Februari 2022