Mohon tunggu...
KOMENTAR
Lyfe Artikel Utama

Berkacamata Itu Repot, Sebaiknya Dicegah Sejak Kecil

6 April 2019   10:00 Diperbarui: 8 April 2019   12:40 321 12
"Kak, sudahan Youtube-annya, nanti matanya rusak. Harus pakai kacamata loh!" Kalimat tersebut sering saya lontarkan ke anak saya (8 tahun) ketika bermain gadget terlalu lama. Namanya anak-anak belum bisa membatasi diri menjadikan saya seorang "mama cerewet".

Menjadi cerewet sih rasanya "tugas" seorang ibu karena pada dasarnya cerewet adalah tindakan mengingatkan anak secara berulang-ulang. Saya sih santai, tapi yang membuat saya sedikit kaget adalah ketika si sulung protes: "Nggak apa pakai kacamata, mama juga pakai!". DUARRRRRR... serasa dicubit keras sama anak sendiri. Yeah, terkadang secara tidak sadar kita menasehati tanpa melihat ke diri sendiri hehehe

Baiklah, akhirnya saya harus menjelaskan dengan sederhana bahwa berkacamata itu ribet dan sangat merepotkan. Itu yang saya rasakan karena saya mulai memakai kacamata setelah kerja kantoran. Waktu itu pekerjaan saya lebih banyak di depan komputer dengan dokumen berjibun.

Saat itu ada rasa denial buat saya untuk pertama kali harus memakai alat bantu tersebut. Rasanya aneh dan kemana-mana harus dipakai. Kesannya saya adalah orang yang serius. Saya pernah mencoba softlens dan merasa tertolong karena tidak terlihat mempunyai mata minus. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun