Tapi sebagai pecinta aseli timnas sepak bola Indonesia kita pasti berharap dg sepenuh hati agar sepak bola kita sukses menorehkan prestasi di setiap event yg diikutinya. Dan harapan itu itu tentunya tidak sekedar harapan karena pasti akan disertai dengan doa setulus hati kepada Yang Maha Kuasa Allah SWT.
Selain harapan dan doa yang bisa kita lakukan lagi-lagi sebagai pecinta aseli timnas, adalah memberikan apresiasi ketika timnas berprestasi dan memberikan kritikan ketika timnas memble. Saya percaya bahwa teman-teman kompasianers semua juga tahu mana yang harus diapresiasi mana yang mesti dikritisi. Kalau hanya menang 1-0 lawan Kamboja dengan cara main seperti itu layaknya diapresiasi atau dikritisi? Kalau tim yang memakai nama Indonesia XI kalah 13-0 lawan klub vilareal dengan cara main seperti itu layaknya diapresiasi ataukah dikritisi?
Okelah lagi-lagi sebagai pecinta aseli timnas kita tetap akan mendukung dan mendoakan timnas supaya bisa berprestasi, tapi ingat dukungan dan doa saja tidak akan cukup karena seperti yang kita semua juga tahu bahwa Allah tidak akan merubah nasib siapapun jika tanpa usaha yang sungguh-sungguh. Pertanyaannya sudahkah itu dilakukan?
Saran dan masukan mengenai kelemahan timnas sudah sering dilontarkan bahkan pelatihpun mengakui kelemahan-kelemahan itu, tapi mengapa seolah tidak pernah ada perubahan? Mengapa? Lalu dimana letak kesungguhan pssi untuk memperbaiki diri? dan kalau begitu apa artinya harapan dan doa doa yang selama ini kita panjatkan?