Mohon tunggu...
KOMENTAR
Vox Pop

Benarkah TNI Jual Camar Wulan dan Tanjung Datu?

9 Oktober 2011   08:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:10 540 0
Salah satu doktrin sapta marga adalah mendukung dan membela ideologi negara, serta menjaga kesatuan NKRI. Doktrin NKRI Harga Mati seolah menjadi kalimat suci yang harus dipegang oleh setiap prajurit.

Selain sapta marga, sumpah prajurit menjadi doktrin lain yang harus dijaga. Salah satu sumpah prajurit adalah setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Selain itu, masih ada lagi delapan wajib TNI, di antaranya adalah:

1. Bersikap ramah tamah terhadap rakyat.

2. Bersikap sopan santun terhadap rakyat.

3. Menjunjung tinggi kehormatan wanita.

4. Menjaga kehormatan diri di muka umum.

5. Senantiasa menjadi contoh dalam sikap dan kesederhanaannya.

6. Tidak sekali-kali merugikan rakyat.

7. Tidak sekali-kali menakuti dan menyakiti hati rakyat.

8. Menjadi contoh dan memelopori usaha-usaha untuk mengatasi kesulitan rakyat sekelilingnya.

Lalu, saat ini berkembang berita yang menyebutkan TNI menjual wilayah RI di Kalimantan Barat, yakni Camar Wulan dan Tanjung Datu, ke Malaysia. Berita ini disampaikan oleh anggota Komisi I DPR TB Hasanuddin kepada wartawan. Dia pun disebut-sebut memiliki dokumen rahasia yang menyebutkan ada oknum TNI yang melakukan itu.

Publik pun menyambut pemberitaan itu dengan berbagai ekspresi. Mayoritas emosi dan mengecam berita itu. Namun, sebagian lagi mempertanyakan kebenaran dan kesahihan informasi tersebut.

Mabes TNI pun belum memberikan komentar atas berita yang disampaikan TB Hasanuddin. Mungkin karena hari libur, keterangan pers belum bisa disampaikan.

Kita pun harus cerdas menanggapi motif anggota Komisi I melempar isu panas ini, apalagi di tengah sorotan masyarakat atas sikap DPR yang saat ini ingin membubarkan KPK. Ditambah sorotan keterlibatan Banggar DPR atas kasus korupsi Kemenakertrans. Semoga apa yang dilakukan wakil rakyat ini bukan upaya pengalihan isu. Saat ini memang yang terjadi adalah upaya menghalalkan segala cara agar citra DPR tidak kian terpuruk.

Satu-satunya informasi yang bisa dipegang adalah mengenai status wilayah perbatasan yang saat ini masih dalam perundingan. Indonesia dan Malaysia masih membahas wilayah perbatasan yang mencakup dua wilayah, yakni Kalimantan Barat dengan Serawak dan Kalimantan Timur dengan Sabah. Menurut rencana akhir tahun ini, masing-masing pihak akan bertemu pada akhir tahun untuk membahas masalah perbatasan ini.

Semoga tulisan ini bisa menambah cakrawala berpikir kita. Jangan sampai kasus-kasus buruk antara Indonesia dan Malaysia yang telah berlalu, membuat kita berprasangka buruk terhadap TNI. Kita harus mengedepankan fakta dan realitas sebenarnya. (*)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun