Di senja itu, Sanep tengah bersama-sama dengan penduduk desa mempersiapkan pemakaman ibunda yang baru saja meninggal. Ia sangat sedih, mengapa ibunda yang sangat ia cintai itu begitu saja meninggalkan dunia yang fana ini. Entahlah, Ia pun tak tahu, penyakit apa yang tiba-tiba menyerang, hingga ajal begitu saja menghampiri. Padahal di pagi harinya ia habiskan bercengkrama dengan sang ibunda. Ia tak menyadari, kepergiannya siang ini ke ladang, ternyata meninggalkan sayatan di hatinya. Kesedihan dan rasa kehilangan amat menusuk hingga ke dalam inti jantungnya.
KEMBALI KE ARTIKEL