Kebakaran hutan merupakan kejadian tahunan yang dirasakan negara ini, pada awalnya murni akibat musim kemarau yang panjang sehingga intensitas cuaca atau suhu udara relatif panas yang mengakibatkan mudahnya terjadi kebakaran hutan, namun di sisi lain penyebab kebakaran tidak hanya faktor alam, namun lebih disebabkan ulah oknum yang sengaja melakukan pembakaran dengan tujuan pembuka lahan pertanian. Seperti halnya yang akhir-akhirnya santer dibicarakan di media masa, termasuk adanya perdebatan antara Walhi (Wahana Lingkungan Hidup) dan Humas Polri. Dari pembicaraan tersebut dapat diambil benang merah bahwa kebakaran hutan tersebut ternyata tidak hanya melibatkan beberapa oknum masyarakat, akan tetapi juga disinyalir berasal dari kalangan pengusaha perkebunan yang mencakup oknum pengusaha perkebunan lokal maupun mancanegara yang dengan sengaja melakukan pembakaran lahan baik lahan hutan maupun lahan perkebunan dengan tujuan memperluas wilayah penanaman. Namun, secara tendensius Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) akan memberikan somasi kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), berserta ketiga kementerian yakni Kementrian Lingkungan Hidup, Kementerian Kehutanan dan Kementerian Pertanian, serta tiga kepala daerah yaitu Gubernur Riau, Jambi dan Sumatera (Inilah.com). Hal ini menunjukkan bahwa sikap Walhi dalam melihat permasalah kebakaran hanya menunjuk kepada pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Akan tetapi Walhi tidak melihat banyak sisi di antaranya pengusaha perkebunan (korporasi) yang sengaja melakukan pembakaran hutan atau perkebunan di luar wilayah konsensinya dan beberapa oknum masyarakat yang sengaja membuka lahan baru dengan cara membakar hutan.
KEMBALI KE ARTIKEL