Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Lembut Belaianmu Wahai Angin Malam

30 Juni 2013   23:45 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:11 137 0
Malam dingin menyelimuti diri

Di saat tubuh ini terkapar tak berdaya

dalam dekapan kerinduan padaMu

Lembutnya angin dingin membelai  merasuk

di kedalaman rasa menyatu dalam pengharapan

Malam dingin sepi ditemani nyamuk-nyamuk penggoda

yang siap menusuk pori-pori kulitku

menghisap dan menghabiskan energi rasa

yang sepertinya harus kubuang bersama nyamuk-nyamuk penggoda

Lembutnya angin malam

menggantikan sejuta kekalutan hayalan

terkungkung dalam dekapan ragawi nan mulai layu

terseok-seok, meronta-ronta, menangis, berteriak penuh harap

memuji sang dewi malam yang ternyata rela menemaniku

meski tak pernah ku lambaikan rayuku padanya

Lembutnya angin malam

menggantikan selimut sutra bidadari

jauh dari gapaian tangan dan dekapan asaku

hanya melayang-layang di atas ubun-ubun

yang semakin lama membuatku takut

takut dia semakin dekati hatiku dan ragaku

takut  tak mampu abaikan cintanya

meski cintanya tak pernah kuharap

tapi kehadirannya mengusik kalbuku

bak  lembut belaian malam

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun