Tenggelam Kala mata  mengisyaratkan pulang, hati bersorak sorai menari mengiringi melodi sederhana ditengah riuh yang acuh, kembali bedekup dan hidup. Layar membentang disamudera, melewati batas bagaimana ruang dan waktu berselisih sambil bersekutu, separuh jalan yang telah dilalui tetapi tetap tidak mengubah cara mu menatap. Tangan ku Merangkul rindu sementara bagian lainya memahat kecewa yang membuat mu mati rasa.
KEMBALI KE ARTIKEL