Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Tanpa Judul

3 Februari 2011   14:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:55 51 0
satu, dua, tiga

dan entah sampai berapa lagi

saudaraku yang tertikam

"rumahnya" di obrak-abrik

hanya bisa bungkam

di kerangkeng.

Kini

Dentuman meriam akan kuhadapi

peluru kendali akan ku tembus

meski senjataku tak setajam bambu runcing

biar senjataku dari jaman "primitif"

Biar penaku tak secanggih pena abad ini

Tapi biarlah kususupi setiap celah..

biarlah kuterawang setiap gelap.

sekali lagi dengan senjata setumpul-tumpul

Aku akan lawan

sang penikam itu

sang pencabik-cabik itu

meski dengan senjata jaman "primitif"

walau kau hanya bisa diam, diam dan diam.

Salam diam.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun