Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Aku Terpasung Saat Api Meledak

31 Desember 2010   14:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:07 55 0
Tam! Tum!
Jerit bocah, tangis tetua, ceriwis wanita, gegabah pemuda,
semua ruah malam ini.
Aku masih terpasung di ruangan tak bermasa depan.

Lewat celah jendela aku bersahaja, memaksa mata tatap langit.
Malam ini, langit tak gelap, api yang mengekor melintas di atas kampung kami.
Lilin, lentera, dan obor bak hilang fungsi.
Tembakan api itu terus menghunus tanah kami.
Nun jauh di sana, titik-titik cahaya menyemut berdenyut-denyut.
Ledakan mampir juga ke tanah kami.

Gila! Tunggu apa lagi kau. Segera lari. Sesosok lelaki mengajakku.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun