Bulan Desember 2010 saya naik kereta api ekonomi dari stasiun Jatinegara dengan tujuan Surakarta. Saya tidak kaget dengan kondisi kereta khas ekonomi saat itu. Penuh sesak, dan saya tak dapat tempat duduk. Berdiri, atau kalau ada tempat lowong di selasar saya duduk untuk mengurangi rasa penat terlalu lama berdiri. Pedagang berlalu lalang menjajakan barang dagangan dengan menghimpit saya. Hati saya berbisik…inilah Indonesia, mungkin PT. KAI akan rugi kalau kereta api dibuat rapi dan tertib. Kalau penumpang yang diangkut sesuai tempat duduk pasti PT. KAI rugi, satu gerbong hanya ada seratusan penumpang, jika dikali 8 gerbong kurang dari 1000, padahal kita tahu harga tiket KA Ekonomi murah meriah. Tentu saya tidak menghitung biaya operasional KA ekonomi. Ya hanya kira-kira saja. Oleh karena itu saya maklum dengan kondisi KA ekonomi waktu itu.