Mohon tunggu...
KOMENTAR
Vox Pop

Perang Kecil Saja Antara AS & Iran Akan Memicu P.D III

31 Januari 2012   08:52 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:14 5505 0

Ini hanya sekedar Skenario Imaginer.

Melihat perkembangan antara Iran dan AS jika kedua belah pihak makin keras dan tidak ada yang mau mengalah, maka perang akan tidak bisa dihindarkan. Namun menurut  seorang mantan perwira intelligen senior AS Philip Ghrardi dalam tulisannya di situs “Anti-war” AS – Randolph-Bernaard-Randolph Bourne Institute, jika terjadi penyerangan AS terhadap Iran, kira-kira bagaimana skenarionya.

Perang ini akan dimulai dengan bentrokan kecil dulu, lalu Iran mengambil tindakan dengan menutup Selat Hormuz, terjadilah baku tembak antara AS dan sekutunya. Iran akan menembak jatuh  pesawat Israel dengan sistim pertahanan udara Russia yang dimiliki, dan menghancurkan kapal induk utama dan kapal perang AS dengan rudal buatan Tiongkok. Barat menyerang kota-kota Iran yang dapat membuat panik, kemudian AS mengancam jika Iran  juga tidak mau menyerah, maka akan dibom atom.

Untuk masalah Iran ini, walaupun Presiden Obama telah berjanji untuk membuka pintu dialog, tapi tidak pernah menepatinya. Dia akan menolak dialog yang di-insiatif oleh Iran, bahkan Iran tidak mau ber-runding tanpa sama dan sederajat. Sanksi terhadap perbankan Iran yang akhir-akhir ini dilakukan AS sudah dianggap sebagai suatu tindakan perang terhadap Iran, lebih-lebih ini dilakukan oleh AS tanpa Iran menyatakan perang terhadap AS.

Dimasa yang akan datang AS dapat juga menjatuhkan sanksi terhadap impor energi Iran, sanksi ini dapat sangat memukul Iran. Terlihat kini ada tekanan dari rakyat Iran yang menghendaki pemerintah agar mau mengambil sikap dan tindakan untuk mengabil langkah-langkah sanksi tersebut. Namun langkah-langkah ini bisa juga tidak akan mendapatkan hasil yang baik terhadap Angkatan Laut AS. Jika ini terjadi maka terjadinya perang AS vs Iran akan tak terelakkan.

Perang akan dimulai dengan konflik kecil dulu, dimana kapal perang kecil Garda Revolusioner Iran akan muncul di Selat Hormuz, walaupun setengah dari selat ini berada dalam wilayah Iran, tapi jika sanksi makin menghebat, maka Iran bisa saja memproklamirkan bahwa siapa saja yang boleh melewati selat tersebut. Iran bisa mengumumkan melarang kapal perang AS untuk masuk ke Selat Hormuz.

Menanggapi larangan ini Frigat rudal AS “British Graham” mengadakan patroli di  bagian selatan dekat kota pelabuhan Bushehr, dicegat oleh kapal kecil Pengawal Revolusi Iran diminta untuk mundur, tapi ditolak dan diabaikan, maka kapal kecil Iran melontarkan granat dengan pelontar granat. “British Graham” segera merespon dengan menembakkan rudal Phalanx menghancurkan kapal patroli Pengawal Revolusi Iran dan menewaskan semua awak kapal Iran, dipihak AS 2 tewas dan 4 luka-luka.

Setelah insiden ini terjadi, kapal induk “USS John  Stennis” menerbangkan pesawat tempur untuk menghancurkan kapal perang Iran yang berada dipangkalannya. Kemudian Presiden Obama mengadakan konferensi press, mengatakan tindakan Iran sebagai tantangan perang terhadap AS, dan menyeruhkan semua angkatan bersenjata AS untuk mendukung operasi militer di Timur Tengah tersebut, tapi masih belum mengumumkan utnuk mengadakan perang total kepada Iran. Dewan Keamanan PBB segera mengadakan rapat, mengusulkan untuk semua pihak untuk menahan diri, kemudian diadakan jajak pendapat, akhirnya 17 negara  setuju, hanya Washington menentang hal itu. Majelis Umum PBB mengadakan pertemuan merundingkan hal tersebut, tapi hanya AS, Israel, Mikronesia dan Kosta Rika yang mendukung aksi militer terhadap Iran.

Didalam negeri AS sentimen untuk mengadakan aksi militer terhadap Iran meningkat, Israel mengambil kesempatan ini untuk menghacurkan stasiun pembangkit nuklir pertama Iran di Bushehr, dalam serangan ini menewaskan tenaga ahli Russia 13 orang. Selain itu fasilitas  penetlitian nuklir Natanz  dihancurkan rata dengan tanah. Selama serangan Israel, Iran dengan peralatan pertahanan udara buatan Russia berhasil merontokkan enam pesawat tempur Israel. Dalam melancarkan serangan tersebut Israel tidak memberitahu dulu kepada Washington, namun saat mengadakan serangan Washington mengetahui,  tapi tidak berusaha untuk menghentikan Israel agar tidak masuk dalam territori udara  Iran, hal serupa ini sebenarnya telah terjadi dalam beberapa kasus terdahulu.

Kongres AS dan media mendukung Israel, dan mengusulkan untuk menyatakan perang terhadap Iran. DPR AS mengeluarkan UU untuk mendukung Israel untuk mengadakan aksi militer terhadap Iran. Senat mengadakan pemungutan suara atas UU ini dan hanya 2 yang menentang. Walaupun Obama ragu, namun tetap mengsahkan UU ini. Dan mulai memerintahkan untuk menyerangan atas pusat militer, fasilitas nuklir, pusat pengawal revolusi, R&D nuklir Iran.

Pada hari-hari pertama, AU dan AL AS coba menghancurkan pangkalan-pangkalan  AU, AL, dan militer Iran. Fasilitas Pengawal Revolusi Iran dan institusi R&D nuklir Iran dapat dihancurkan. Kemudian mulailah pengeboman dengan smartbom dari pesawat-pesawat bomer untuk pusat komunikasi dan posko-posko, dengan Bom “Big Blu” yang beratnya 3 juta pound mengebom fasilitas laboratorium dan pusat proses produksi nuklir dalam tanah Iran. Akibat dari pengeboman ini, mau tidak mau akan membunuh banyak rakya sipil, karena fasilitas-fasilitas ini dibangun dekat pemukiman, kota-kota kecil. Setelah ini dilakukan, mulai lagi dengan penyerangan pusat penelitian nuklir, militer, jembatan-jembatan, jalan-jalan, pembangkit listrik dan lain-lain.

Namun Teheran telah mengantisipasi terhadap serangan demikian selama berpuluh tahun sebelumnya, persiapan telah dilakukan dengan menyembunyikan banyak fasilitas militer dan nuklirnya, sehingga terhindar dari kehancuran dari penyerangan ini.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun