Selama ini berita tentang Korut selalu seperti suatu misteri, kematian Kim Jong Il mendiang pemimpin Korut yang meninggal pada Sabtu 10 Des ’11, dunia baru mengetahui setelah diumumkan secara resmi oleh Korut hari pada 12 Des ‘11. Bahkan inteligen AS dan Korsel sendiri juga kecolongan.
Kini kepemimpinan Korut “diwariskan” kepada putra bungsu mendiang Kim Jong Il yang baru berumur 27 tahun Kim Jong Un. Dunia sangat kuatir dengan kepemimpinan si anak muda yang tidak berpengalaman ini, yang akan memegang tapuk pimpinan untuk negara berpenduduk 23 juta dengan arsenal nuklirnya.
Namun kelihatan sang ayah dalam mentransfer kekuasaan tidak sekali gus mentransfer seluruh kekuasaannya, dan membagi sebagian kepada orang dekat Kim Jong Il untuk membantu disekeliling pemimpin muda ini.
Banyak pengamat Korut berspekulasi bahwa dibelakang pemimpin muda ini adalah Pamannya Jang Song Taek, berumur 65 tahun suami dari adik perempuan Kim Jong Il. Yang telah mengalami timbul tenggelam dalam menitih karier politik dan masih bertahan selama 30 tahun ini.
Menurut pengamat Jang pernah diasingkan dari kalangan Ring I dua kali. Pertama terjadi ketika dia mau mengawini Kim Kyung Hee, adik dari Kim Jong Il. Dan menjadi oposisi dari “pemimpin besar” Kim Il Sung yang meninggal pada 1994. Kemudian yang kedua menghilang dari umum pada tahun 2003 s/d 2006, menurut kabar dia dicurigai menyusun fraksi untuk menggalalang kekuatan untuk merebut kekuasaan. ( menurut Global Security.org , website untuk research policy militery.)
Ada yang menyamakan Jang seperti pemimpin RRT Deng Xiaoping yang beberapa kali mengalami pengutukan dan pengasingan kepedalaman, tapi akhirnya muncul kembali.
Istri Jang ( Kim Kyung Hee, 65 tahun ) adalah satu-satunya saudara kandung Kim Jong Il, ini yang rupanya memegang peran penting bagi munculnya kembali dalam arena politik Korut. Kim Jong Il mempunyai saudara tiri perempuan satu dan dua lelaki, yang lahir dari istri kedua ayahnya. Pada September 2010 Jang dan Jong Un telah dianugerahi pangkat jenderal dalam kemiliteran, yang menjadi konfirmasi masuknya mereka dalam lingkaran Ring I Korut.
Apakah Jang ini, akan menjadi pelindung bagi sang suksesor Jong Un, atau akan menjadikan Jong Un sebagai bonekanya, atau akan menjadi rivalnya, sangat sulit ditebak dengan pasti dalam sistim pemerintahan totaliter ini. Selain Jang masih banyak pemain-pemain lain dalam kalangan militer yang akan menjadi tantangan bagi kepemimpinan Jong Un muda ini. Banyak kalangan sedang “wait and see” untukmelihat perkembangan beberapa tahun ini untuk bisa mendapatkan gambaran yang lebih jelas.
Jadi selama ini, Kim Jong Un muda ini kelihatannya tidak akan mudah mengambil keputusan penting tanpa intervensi dari orang-orang ini,terutama keputusan yang dapat membawa guncangan besar bagi dunia dan negara sekitarnya, selain itu tidak mungkin Russia, RRT akan berpangku tangan. Bagaimanapun kedua negara ini masih membutuhkan ketenangan dikawasan ini untuk menjamin pembangunannya kini.
Bahan :
http://worldnews.msnbc.msn.com/_news/
AFP