Seperti posting penulis pada 12 juni 2011 yang lalu tentang Latma Kopassus+TPR (Tentara Pembebasan Rakyat) Tiongkok. (http://hankam.kompasiana.com/2011/06/12/pertama-kali-latihan-bersama-kompassus-tni-ad-dengan-tentara-pembebasan-rakyat-tiongkok-platpr-di-batujajar/ ), dimana Latma ini berlangsung dari 04 Juni s/d 18 Juni 2011, dengan Kode “SHARP KNIFE 2011” (利刃/Liren-2011). Yang telah dilaksanakan di Pusdikpassus-Batujajar, Bandung, Jabar.
Latihan bersama ini bertujuan untuk lebih mengkosulidasikan persahabatan antara Angkatan Bersentaja Indonesia dan RRT, dalam meningkatkan saling pengertian dan kepercayaan, serta mempromosikan pertukaran pengalaman militer dan kerjasama pragmatis antara dua angkatan ini, untuk meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan operasi kontra-terorisme. Dalam Latma ini pihak TPR menyertakan 69 pasukan.
Latihan ini dibagi menjadi 3 tahap, pertama, gabungan kedua tentara ini dalam merespon terhadap organisasi teroris yang telah menyekap sandera untuk menciptakan kepanikan sebagai latar belakang. Kedua, operasi kontra-terorisme dan penyelematan sandera. Ketiga latihan-latihan militer lainnya (conprehensive training).
Menurutberita yang dilansir di Harian TPR (解放军报Jiefangjun bao) tgl. 19 Juni 2011, skenario latihan antara lain sebagai berikut : Pada suatu daerah kepala teroris berhasil ditembak mati, dan kompolotan teroris juga berhasil dihancurkan. Tapi teroris mengadakan pembalasan dengan menciptakan teror disekitar daerah tersebut, dengan menduduki hotel, menyandera, menyerangan markas militer setempat dan merebut senjata, membuat panik keadaan sosial setempat. Bagaimana menanganinya? Pasukan gabungan Kopassus + TPR “Sharp Knife-2011” diharuskan dengan inisiatipnya mengadakan tindakan penanganan keadaan ini, untuk mengambil tindakan untuk pengamanan dan menciptakan kedamaian. (鲜明态度决定行动力度/ Menentukan sikap dan mengambil tindakan/Attiude of decision-action efforts).
Para wartawan yang ikut meliput latihan ini ada melaporkan bahwa Pasukan “Sharp Knife-2011” ini dengan kendaraan Pick’up menerobos dengan tajam, dan mengadakan serangan kilat secara tiga dimensi. Dari kejauhan snipper dapat menembak mati teororis yang menjaga didepan hotel, seketika itu dua unit pick’up langsung melesat kemuka pintu hotel, dan pasukan menerjang masuk hotel dan mencerai beraikan para teroris didalamnya. Ketika itu juga Helikopter hovering disisi depan, pasukan gabungan ini yang duduk disisi pintu pesawat dengan cepat meluncur kebawah, langsung manyerbu kedalam hotel. Setelah terdengar beberapa tembakan, teroris berhasil diringkus, dan sandera berhasil diselamatkan semua.
Walaupun ini hanya suatu latihan, namun sudah menunjukkan satu sikap yang jelas dan tegas, dimana sikap yang telah dipersiapkan ini merupakan kunci untuk mengalahkan musuh.
Dalam periode Latma inidiadakan latihan untuk penembak jitu, latihan tempur, meluncur dari helikopter dengan tali, pertempuran jarak dekat, dan pertempuran dalam ruangan.
Menurut laporan wartawan, pasukan TPR sangat menyenangi senjata sniper yang digunakan oleh pasukan kita, senjata penyerbu, dan perlengkapan sista yang berupa perlengkapan penerjung payung, dan peralatan anti-teroris yang dipergunakan oleh Kopassus. Demikian juga persenjataan yang digunakan TPR juga disenangi oleh pasukan kita, antara lain berupa pistol dengan peredam suara,terutama pelontar granat Model 95. Salah satu pasukan kita berkomentar bahwa senjata ini relatif baru, presisi daya tembaknya, serba guna, secara keseluruhannya lengkap, handlingnya enak, cocok untuk medan pertempuran.
Menurut laporan pihak TPR sangat mengagumi pasukan Kopassus. Ketika berbaris kembali kepusat habis latihan, mereka berbaris sambil beryanyi yang sudah menjadi kebiasaan dan ciri khas mereka. Nyanyian yang membangkitkan semangat, serta saling sahut sahutan yang juga otomatis menjadi aba-aba mengatur langkah barisan, sehingga komandan tidak perlu lagi meneriakan aba-aba.
Dalam jedah latihan ini, pasukan gabungan ini telah menciptakan beberapa lagu bersama yang isinya menyatakan : “ Kita pasukan khusus China-Indonesia, kita harus sama-sama membela rakyat dan memberi ketenangan kepada rakyat.” (我们是中国、印尼特种兵,我们要捍卫人民的幸福与安宁/ women shi zhongguo, yinni tezhongbing, women yao hanwei renmin de xingfu yu anning). Pada saat latihanpun pasukan gabungan ini sering menyanyikan “ Hallo, Hallo Bandung” bersama. Dilukiskan bahwa kedua pihak pasukan ini sangat akrab satu sama lain, setelah Latma usai mereka saling berangkul-rangkulan bersorak bernyanyi, benar-benar menunjukkan satu “Pesta Khusus Anak Muda” yang tulus dan polos serta ceria.
Pada Upacara Penutupan Latma “Sharp Knife/利刃-2011” yang diadakan di Pusdikpassus-Batujajar, Bandung ini,Kopassus diwakili oleh Wakil Kepala Staf TNI AD Letnan Jenderal TNI Budiman didampingi Wakil Kepala Staf Umum TPR-Tiongkok Letnan Jenderal Hou Shusen 侯树森, masing-masing menyampai pidato perpisahan.
Letnan Jenderal Hou Shusen memberi amanatnya bahwa, 56 tahun yang lalu, tepatnya di Bandung telah diadakan Konferensi Asia-Afrika yang dihadiri oleh lebih dari 20 Kepala Nagara Asia Afrika, sehingga terbentuklah “Semangat Bandung” yang membangkitakan solidaritas rakyat Afro-Asia, dalam perjuangannya kemerdekaan rakyatnya, menjaga perdamaian dunia, dan membina persahabatan rakyat antar negara. Kini, setelah 56 tahun juga di Bandung, pasukan khusus anti-teroris dari Indonesia dan Tiongkok demi idealisme dan tujuan yang sama, sama-sama mengadakan latihan gabungan dlam medan latihan, demi menjaga keamanan regional dan dunia, demi perkembangan persahabatan dan kerjasama pasukan kedua negara. Dalam dua minggu terakhir ini “Sharp Knife-2011” latma ini telah berhasil dan sukses, kita telah menyaksikan perkembangan baru hubungan persahabatan pasukan kedua negara kita, mengembangkan sebuah tonggak sejarah baru, dan menambah bab baru bagi “Semangat Bandung”.Dalam berberapa tahun terakhir ini, hubungan militer dengan Indonesia juga telah terjadi kemajuan yang menggembirakan. Depertemen Pertahanan dan Militer Tingkat Tinggi kedua negara telah terus menerus terjadi perningkatan pertukaran personil dalam rangka mempererat hubugan kedua belah pihak. Kedua belah pihak juga telah menanda tangani “KesepakatanKerjasama bidang Pertahanan Pemerintah Indoensia-Tiongkok” (中印尼两国政府关于防务领域合作的协议/Zhong yinni liang guo zhengfu guanyu fangwu lingyu hezuo de xieyi), untuk membangun mekanisme kerjasama konsultasi pertahanan, diberbagai bidang untuk kemajuan yang lebih solid. Latma kali ini merupakan terobosan besar baru dibidang militer.Tiongkok bersedia untuk bekerjasama dengan Indonesia terus menerus dan mengembangkan kerjasama militer bilateral secara komprehensif.
Wakasad Letnan Jenderal TNI Budiman dalam amanatnya menyampaikan bahwa kita perlu memahami bahwa, kegiatan Latihan Bersama antara Kopassus TNI AD dengan PLA China, merupakan latihan bersama untuk pertama kalinya dilaksanakan Angkatan Darat kedua negara. Oleh karena itu, interaksi antar prajurit peserta latihan, baik dalam kegiatan latihan maupun kegiatan lain yang menyertainya, dapat menjadi sarana yang efektif dalam membangun komunikasi dan berbagi pengalaman, yang pada akhirnya dapat menumbuhkan sikap saling percaya, saling mengerti dan saling menghargai.Dengan berakhirnya pelaksanaan latihan bersama ini, saya menyampaikan terima kasih atas kesungguhan penyelenggara, dan para peserta latihan, sehingga kegiatan latihan ini dapat berlangsung dengan tertib, aman dan lancar.
Menurut sumber Harian TPR (解放军报Jiefangjun bao) antara lain Wakasad juga mengatakan bahwa meskipuan AD Indonesia dan China memiliki latar bekalang yang berbeda, baik budaya dan sistim pemikiran militer yang berlainan, namun kedua negara memiliki tradisi persahabatan yang mendalam. Latma ini merupakan pilihan yang tepat, yang akan membawa manfaat untuk kerjasama lebih lanjut kelak.
Wakasad juga menyampaikan perlu melakukan evaluasi secara terukur yang dapat digunakan sebagai dasar mengembangkan berbagai materi latihan bersama di masa yang akan datang. Dalam acara penutupan tersebut ditampilkan demonstrasi Operasi Pembebasan Sandera di Lanud Suparlan Batujajar dan Friendship Jumps sebanyak 30 peterjun.
Turut hadir dalam upacara penutupan latma antara lain Para Perwira TNI AD, Perwira PLA China , Danjen Kopassus Mayjen TNI Lodewijk F. Paulus, Direktur Latihan dan Staf TNI AD, Para Pamen Ahli Kopassus, Para Asisten Danjen, Para Komandan Satuan dan Kabalak Kopassus.
Sumber :
http://military.people.com.cn/GB/14926985.html?urlpage=0
Harian TPR /PLA (解放军报Jiefangjun bao) tgl. 19 Juni 2011.