Seperti biasanya, kehadiran para penumpang Malabar Ekspress di Stasiun Malang Kota dari Jogja pasti disambut dengan gegap-gempita. Portir, tukang becak, tukang betor, sopir taksi, hingga ojek konvensional berebut menawarkan jasanya. Namun saat mereka menghampiri saya, dengan memberi kode menepuk-nepuk perutpun mereka sudah paham. Badan lelah karena sulit tidur di dalam kereta, hingga perut yang memohon untuk diisi. Maka pujasera di depan stasiun menjadi jujugan saya.
KEMBALI KE ARTIKEL