"Sekul setunggal teh setunggal 7ribu mas sedoyo".
Lheee, saya ndomblong. Sambil mengulurkan selembar sepuluh ribuan, saya nanya, "Sekule pintenan mas?" "Gangsal ewuan". Masyaallah, dengan porsi sebanyak itu dan rasa yang khas, banderolnya bikin geleng-geleng kepala. Mantab pemirsa.
Sebentar2 sabar dulur, jangan keburu ngebut nanya tempatnya, ini ndak di Malang. Warung tempat saya sarapan ini, lokasinya persis di seberang RS Wilujeng di daerah Padangan, Kabupaten Kediri. Buka dari lepas subuh, gak sampe sehabisnya. Dari buka, pembelinya ngalir terus, ya makan ditempat ya bungkus. Suasana pagi nan sejuk, ditambah lokasinya didekat sawah, bikin makan makin nikmat. Apalagi menunya kesenengan saya : sambel tumpang.
Sambel tumpang khas kediri ini unik pemirsa. Oh ya, sambel tumpang ini modelnya seperti lodeh tempe gitu lo pemirsa, bedanya, kalau lodeh, tempenya masih utuh, nah si sambel tumpang ini, tempenya di tumbuk halus setelah direbus lama dengan bumbu-bumbunya, setelahnya mendidih baru di santenin.
