Malam ini sebenarnya aku berencana lembur sampai malam. Namun aku harus buru-buru pulang kantor. Istriku telpon tetangga sebelah meninggal dunia. Sebagai tetangga yang baik, aku ingin segera melayat dan membantu proses perawatan jenazahnya. Tidak menyangka, kemaren baru ketemu dan bersenda gurau, malam ini dipanggil Yang Maha Kuasa. Memang untuk mati tidak harus sakit atau menua dulu. Bayi yang belum lahir pun bisa dipanggil malaikat Izroil dulu. Kematian pasti datang, namun Allah berkenan merahasiakan kapan dan dimana. Bersyukurlah, kematian itu dirahasiakan. Coba kalau kematian kita sudah ditentukan dimana, dengan cara apa, tanggal sekian, bulan sekian, tahun sekian. Bisa kacau hidup kita. Kalau waktunya masih lama, kita mungkin memilih untuk berfoya-foya dulu. Namun mendekati tanggal kematian, pasti hidup kita sudah tidak nyaman lagi. Bagaimana kalau kita tahu bahwa kematian kita karena dibunuh misalnya. Bagaimana kalau kita tahu kita akan mati di tengah hutan. Alhamdulillah kita tidak diberikan pengetahuan tentang kapan, dimana dan dengan cara apa kita mati.
KEMBALI KE ARTIKEL