Saat masih kecil, saya sering diajak nenek membeli kacang rebus yang dijual pedagang di depan hotel itu. Kemudian kami duduk-duduk di lobinya sambil makan kacang rebus. Entahlah, saat itu kok boleh-boleh saja duduk-duduk di sana meskipun tidak menginap. Apa mungkin karena nenek saya mengenal pemilik atau pegawai di sana, karena biasanya nenek juga berbincang akrab sambil menunggu saya makan kacang rebus. Masih terbayang lorong lebar menuju ke dalam hotel yang di sisi kanan-kirinya terdapat kursi kayu panjang berwarna putih.
KEMBALI KE ARTIKEL