Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Terjebak LDR ...

6 Mei 2014   21:32 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:48 9 0
"Oh jadi ini rasanya LDR" ucap Amai dengan lantang, dan dengan seketika ia hatinya menjadi tidak beraturan karena ia sejak petang hingga pagi belum keluar dari kamar akibat ngegalau.
Ia pun keluar dari kamarnya dan menengok kearah jarum jam, "Oh tidak sudah jam 09.00, aku terlambat" dengan bergegas ia masuk kekamar dan mengganti pakaian tidurnya. Ibunya pun sudah memanggilnya bebarapa kali untuk menegurnya. Usai ia berganti pakaian ia pun langsung terburu - buru keluar dari kamarnya dan bergegas untuk berpamitan.

Sesampainya ia diterminal Bus TransJakarta dengan tidak sadar ia menabrak seorang laki-laki belia yang juga sedang terburu - buru, sehingga buku - buku yang  ia bawa pun berjatuhan.
ia dengan memasang raut wajah yang menandakan ia sedang bt meminta maaf kepada seorang yang ia tabrak disertai dengan senyuman terpaksa dan ia bergegas untuk menaiki bus tersebut.
seorang laki - laki yang ia tabrak pun terpesona kepada perempuan tersebut entah karena apa alasannya.

Sesampainya ia dikampus sudah menandakan pukul 10.00 dan itu betanda ia sudah terlambat 1/2 jam dari mata kuliahnya, ia pun terus berjalan cepat hingga kekelas nya, Ia pun segera meminta maaf karena terlambat dan duduk ditempatnya.
Usai mata kuliah ia duduk diteras taman dengan merenungi nasibnya dihari itu, ternyata seorang temannya melihat ia pun segera mendekati amai dan duduk disampingnya.
Percakapan pun dimulai antara amai dan pramada. Amai pun cerita panjang lebar tentang hubungan LDR nya kepada pramada dengan mata yang berkaca - kaca, ia baru memulai hubungan itu beberapa minggu dan ia sudah harus ditinggalkan kekasihnya karena kekasihnya itu pindah keluar kota yang tak mungkin dapat ditempuh dengan menaiki sepedamotor maupun angkutan umum jika memang dapat ditempuh itu akan memakan waktu berhari hari.
Pramada hanya dapat memberikan solusi yaitu bersabar dan saling percaya antara satu dengan yang lain, serta selalu berserah diri kepada Yang Maha Kuasa. Ia pun hanya dapat mengangguk berkali kali menandakan bahwa ia menanggapinya ketika diberikan saran oleh temannya.
Dengan setegah putus asa ia pun berjalan pulang perlahan - lahan.

Sesampainya ia dirumah ia langsung berbaring dikasurnya dan menutup matanya, membayangkan kekasihnya masih berada didekatnya saat ini, menyapanya dengan penuh kasih sayang dan menghiburnya ketika sedang sedih.

Seiring berjalannya waktu, hubungan mereka pun kian merenggang.
Sering terjadi pertikaian antara Amai dan kekasihnya. Ia pun lelah dengan keadaan yang seperti ini. Ia hanya dapat menghibur dirinya sendiri, ia berusaha untuk refresing kewahana hiburan yang ada dijakarta maupun diluar kota.

Liburan pun usai, dan esok hari ia akan ada agenda uts dikampusnya. Ia belajar dengan sangat giat, tetapi alhasil ia hanya dapat termenung tidak konsentrasi.

*kirngggg ... kirngggg ... kringgggg .... ( handphonenya pun berdering )

Sekali ia tidak angkat, karena ia tahu yang menteleponnya adalah kekasihnya, dan ia tahu jika ia mengangkat maupun tidak mengangkatnya mereka akan bertengkar kembali.

*kringgggg ... kringgggg ..... kringgggggg .... ( suara handphone pun semakin sering berdering )

Dengan rada sebal ia mengangkatnya dan berusaha agar terdengar tenang.
"Hallo, kamu kemana ajasi? aku sms ga dibales. aku telepon kamu jarang angkat !! kamu tau kan kita ga bisa dan ga pernah ketemu lagi semenjak saat itu hah!!"
"iya maaf, aku lelah dengan semua kata - kata mu, aku sudah hafal sekali dengan kamu mentelepon kamu akan begini, aku sudah tau" dengan nada tenang ia menjawabnya.
"kok kamu tenang banget sih!! kamu maunya apasi?? mau kita putus??!"
"Iyasudah, jika memang harus begitu. aku tidak menolak. Aku mau kita putus, Percuma saja jika dilanjutkan. itu hanya dapat membuat diri ku semakin lelah dengan setiap tingkah lakumu yang semakin lama berubah. terimakasih atas kisah kasihnya selama ini", ia pun segera mematikan handphonenya. dan ia pun membenamkan wajahnya kedalam bantal. Alhasil ia malah tertidur.

Ia telah melupakan peristiwa beberapa hari tersebut walau masih dalam perasaan yang sedih. Hari ini hari terakhir ia uts, ia berencana mengajak hangout pramada temannya itu berjalan - jalan untuk melepaskan semua beban pikirannya. Masalahpun usai seiring berjalannya uts di kampusnya.

Ketika ia sedang menunggu pramada seusai mata ulangan terakhirnya dikelas. Ia dan pramada berbeda universitas. Ia fakultas fisika, sedangkan pramada fakultas seni dan budaya. Ia menunggu sejam lebih awal diteras taman kampusnya yang biasa ia tempati. Bayangan mantannya pun masih sering terbayang walaupun ia sudah berusaha melupakannya. Dengan tiba - tiba seorang laki - laki duduk disampingnya dan bertanya, tetapi ia tak hiraukan, setelah bertanya berkali - kali barulah ia tersadar dari lamunannya dan tersadar bahwa ada seorang yang duduk disampingnya. Ia menengok sebentar dan kaget bahwa orang yang  ada dihadapannya sekarang adalah orang yang ia tak sengaja tabrak di terminal bus transjakarta.


Pramada yang tak sengaja melihat temannya yang sedang mengobrol dan tertawa bersyukur karena temannya sudah dapat berbicara kembali dengan orang lain terkecuali dirinya, terlebih lagi amai berbicara dengan lawan jenisnya, ucapnya dalam hati.
ia pun ikut bergabung dalam pembicaraan mereka, dan akhirnya amai dan pramada pun meninggalkan seorang laki - laki itu.
Sebelum mereka benar - benar meninggalkannya, orang tersebut menanyakan nama kepada keduanya terlebih kepada amai, sepertinya ia terpesona untuk kesekian kalinya kepada amai.

Sesampainya mereka dipantai pramada menanyakan pembicaraan dengan lak - laki tersebut, karena mereka terlihat begitu akrab. Amai pun menceritakan semuanya dari awal dan ia hanya dapat berkata "Oh" dan mengangguk tanda mengerti akan yang diceritakan oleh temannya tersebut. Ada suatu hal yang membuat pramada tertawa dan tak percaya akan pertama kali mereka kenal, yaitu peristiwa yang tak disengajanya tertabrak diterminal.

Waktu pun berganti seiring berjalannya semester.
Amai dan Akhim pun semakin akrab, ia sering bermain kerumahnya dan mereka pun sering mengerjakan tugas kampusnya bersama - sama walaupun berbeda fakultas.
Pada akhirnya hari bahagia yang semua mahasiswa/i nantikan akhirnya datang, mereka diwisuda secara besar - besaran dari berbagai fakultas. Tiba - tiba ia mendengar kabar bahwa akhim mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan sekolahnya kejenjang s2 diluar negeri, entah mengapa walaupun hari tersebut merupakan hari bahagia bagi semua mahasiswa/i tidak untuknya.

Usai acara bahagia itu selesai akhim ingin memeberitahukan kabar tersebut kepada amai, dan ia pun bergegas menuju rumahnnya. Sesampai dirumahnya ibunya mempersilahkan duduk akhim. Amai pun bergegas untuk menemuinya dan ingin mendengarkan semuanya secara lansung.
Akhim pun menjelaskan semuanya dengan jelas sehingga amai pun mengerti.
Ia berpikir dalam hati jika yang diluar kota saja aku sudah tak kuasa, apalagi yang diluar negeri ??
Esok harinya akhim berjanji akan menjemputnya untuk berjalan - jalan kesuatu tempat yang belum ia ketahui.

Esok harinya akhim pun menepati janjinya untuk menjemput amai dan mengajaknya berjalan - jalan kesuatu tempat. Sesampainya mereka berdua ditempat tujuan amai sangat terpesona akan keindahan alam yang ada didepan pandangannya.
Dan disana juga akhim mengungkapkan perasaannya sejak saat ia bertemu hingga saat ini kepada amai, ia pun tak ingin mendengarakan jawaban amai apa karena ia tak peduli. Sebab menurtnya jawaban tak sepenting apa yang ia ungkapkan saat ini. Amai pun menyambut perasaan akhim dengan hangat.

Hari kepergian akhim pun tiba, amai ikut serta mengantarkan akhim cekout hingga lepas landas. Semua orang yang mengantarkan kepergian akhim pun hanyut terbawa suasana.
Tetapi amai yakin hubungannya ini akan bertahan hingga nanti, Karena mereka mempunyai komitmen untuk saling mempercayai satu sama lain dan jujur dengan semua keadaan serta berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Beberapa tahun berlalu, hubungan mereka masih utuh dan masih sama seperti dulu.
akhim masih sering berkunjung kerumah amai ketika liburan datang, ketika libur telah berakhir ia pun kembali untuk melanjutkan sekolahnya.

Akhirnya akhim pun lulus dari jenjang pendidikannya,dan ia sekarang sudah bergelar s2.
Ia pun kembali pulang ke jakarta untuk menemui semua orang yang ia sayangi.
Tidak lama kemudian kedua belah pihak pasangan menyetujui akan hubungan mereka. :)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun