[caption id="attachment_113959" align="alignleft" width="300" caption="Melinda Dee"][/caption] Dalam minggu ini kita dikejutkan dua berita Mammae antara Malinda Dee dan Sukriyah. Semua orang mungkin sudah mahfum persoalan radang mammae yang melanda Malinda Dee. Hanya saja yang tidak dapat dipahami banyak orang adalah pengobatan radang mammae itu dibiayai dengan dana Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat). Sementara
Sukriyah, dia tidak pernah pergi ke Amerika dan naik Ferari dan tidak mengecap kemewahan berlibur ke berbagai negara. Dia juga tidak pernah membayar mahal untuk operasi pelastik mammae-nya. Bahkan dia membayar dengan uang dihutang sana-sini untuk membayar operasi mammae-nya karena sudah rusak dikarenakan kanker. Tatkala dokter meminta untuk kemoterapi, Sukriyah sudah tak ada biaya, sehingga 2 tahun ia menahan radang di dadanya dan 3 bulan lalu Sukriyah hanya bisa terbaring di tempat tidur dengan harapan yang putus asa. [caption id="attachment_113961" align="alignleft" width="300" caption="Sukriyah dan suami"][/caption] Sementara Jamkesmas yang harus diberikan kepada Sukriyah sebagai amanat UUD 1945, malah diberikan pemerintah untuk mengobati radang Malinda Dee yang sejak dulu sengaja bermain-main dengan mammae-nya, karena tidak puas dengan bentuk yang diberikan Yang Maha Kuasa dan Ia telah membayar mahal untuk itu. Sungguh malang nasib Sukriyah dan sangat beruntunglah nasib Malinda Dee. Mungkin di dunia ini Sukriyah tidak mendapatkan keadilan, suatu saat ketika keadilan di depan Yang Maha Adil pasti ia akan menuntut para pemimpin yang mencoba memain-mainkan haknya itu. Jika pemerintah ini lebih peduli dengan Malinda Dee dan mengabaikan kewajibannya untuk membantu si miskin Sukriyah, apakah tidak ada dermawan yang ingin membantu Sukriyah yang kini terbaring di Rawat Inap Layanan Kesehatan Cuma-Cuma Dompet Dhuafa (LKC-DD). Anda peduli kirimkan donasi Anda melalui rekening LKC-DD untuk Sukriyah. No. Rek lihat
http://lkc.or.id
KEMBALI KE ARTIKEL