Dalam perekonomian, pengangguran dan inflasi adalah dua masalah utama yang saling terkait dan dapat mempengaruhi stabilitas sosial serta kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Tingginya tingkat pengangguran tidak hanya mencerminkan ketidakefisienan dalam perekonomian, tetapi juga dapat memicu masalah sosial yang lebih besar, seperti kemiskinan, ketidaksetaraan, dan kerawanan sosial. Pengangguran yang tinggi dapat meningkatkan ketegangan sosial, mengurangi kualitas hidup, serta memperburuk kesenjangan antara kelompok kaya dan miskin. Di sisi lain, inflasi yang tak terkendali dapat menggerus daya beli masyarakat, terutama kelompok berpendapatan rendah, sehingga memperburuk ketimpangan sosial dan ekonomi. Inflasi yang tinggi juga dapat meningkatkan ketidakpuasan terhadap kebijakan pemerintah, yang pada gilirannya dapat mengganggu stabilitas politik.
Karena kedua isu ini saling memengaruhi, kebijakan yang diterapkan untuk mengatasinya harus dirancang secara menyeluruh. Pengendalian harga diperlukan untuk menekan dampak inflasi, sementara penciptaan lapangan kerja menjadi prioritas untuk menurunkan tingkat pengangguran. Selain itu, pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan, pelatihan keterampilan, dan akses layanan kesehatan juga sangat penting. Pendekatan yang hati-hati dan terukur dibutuhkan agar kebijakan tidak hanya mengatasi masalah jangka pendek, tetapi juga menciptakan dasar yang kuat bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan kesejahteraan jangka panjang.